Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, resmi diberlakukan sejak diresmikannya Stasiun Pengisian Bahan-bakar Umum (SPBU) di daerah itu, Kamis.
 

"SPBU Kompak 66.757007 di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun ini merupakan penyalur Program BBM Satu Harga ke-33 yang berdiri di Pulau Kalimantan hingga tahun 2019 ini," ujar Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas M Fanshurullah Asa di Ujoh Bilang, Kamis.

Ia mengatakan itu ketika meresmikan operasional SPBU Kompak 66.757007 di Ujoh Bilang. Hadir dalam peresmian ini antara lain Sekkab Mahulu Yonanes Avun, Asisten I Bidang Pemerintahan Lilik Yohannes Peng, dan sejumlah pejabat setempat.

Asa melanjutkan, SPBU yang melayani konsumen transportasi darat dan menjadi penyalur ke- 6 BBM Satu Harga di Provinsi Kalimantan Timur ini memiliki kapasitas tiga tangki penyimpanan. Masing-masing penyimpanan memiliki kapasitas sebesar 20 KL untuk jenis BBM premium, solar, dan pertalite.

SPBU Kompak ini dipasok oleh Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Samarinda yang berjarak sekitar 336 km dengan menggunakan kapal yang ditempuh dalam waktu sekitar lima hari atau 120 jam dalam sekali pengiriman.

"Perlu waktu panjang untuk dapat hadir di tengah bapak dan ibu yang hadir dalam peresmian ini. Kami harus melewati jalur udara, jalur darat, dan dilanjutkan dengan jalur sungai. Namun semua itu terbayarkan setelah melihat segala potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Mahulu,” ucap Asa.

Menurutnya, pemberlakuan BBM satu harga ini diyakini akan melahirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya di bidang BBM bagi masyarakat di Kecamatan Long Bagun dan sekitarnya.

Ia juga mengatakan bahwa adanya penyalur BBM satu harga di Ujoh Bilang, tentu akan berdampak pada berbagai hal, antara lain pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

"Hal ini akan berjalan karena dengan energi yang terjamin ketersediaanya, terjamin pendistribusiannya, dan terjamin keadilan harganya, maka masyarakat tentu dapat memenuhi kebutuhan BBM dengan lebih mudah dan murah," ucap Asa lagi.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019