Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Penerbangan ke pedalaman dan perbatasan di Kalimantan Timur melalui Bandara Temindung Samarinda tidak terganggu terkait pemadaman listrik dari sekitar 13.00 Wita.

"Saat listrik padam kami langsung menggunakan generator untuk menghindari gangguan penerbangan," ujar Kepala Bandara Temindung Samarinda, R. Aritonang di Samarinda, Rabu.

Sejak Rabu siang, sekitar pukul 13. 00 Wita, seluruh wilayah di Kota Samarinda mengalami pemadaman listrik.

Bahkan, hingga Rabu sore aliran listrik di sebagian wilayah di kota itu masih terputus.

"Walaupun aliran listrik sempat terputus lebih dari tiga jam namun penerbangan di Bandara Temindung Samarinda ke pedalaman Kaltim tetap berjalan normal sebab kami menggunakan pembangkit listrik alternatif yakni generator," katanya menjelaskan.

"Jika tidak menggunakan generator tentunya akan sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan penerbangan sebab sistem navigasi harus menggunakan daya listrik," kata R. Aritonang.

Dilaporkan bahwa aliran listrik di sejumlah wilayah di Kota Samarinda hingga Rabu petang masih padam.

"Listrik padam sejak Rabu siang dan hingga saat ini belum menyala," kata seorang warga Kelurahan Mugirejo, Ali, Rabu petang.

Aliran listrik juga masih terputus di seputaran Jalan Kartini, Jalan Pemuda dan beberapa tempat lainnya di Samarinda.

Sementara, beberapa wilayah di kota itu sejak Rabu siang sekitar pukul 15. 30 Wita sudah menyala.

Humas PLN Wilayah Kaltim, Rahmi Primadesi, dihubungi dari Samarinda, Rabu sore menyatakan, putusnya aliran listrik tersebut akibat adanya gangguan transmisi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut Ekspansi di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Seluruh aliran listrik yang masuk ke Sistem Mahakam yang melayani suplai listrik di tiga kota yakni Kota Samarinda, Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara terputus akibat kerusakan pada transmisi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut Ekspansi," ungkap Rahmi Primadesi.

Hingga Rabu sore kata dia, pihak PLN terus berupaya memperbaiki kerusakan transmisi tersebut.

"Sore ini sebagian wilayah di tiga kota yang masuk dalam Sistem Mahakam sudah menyala namun masih ada beberapa tempat yang masih padam," ujar dia.

Jadi, katanya menambahkan bahwa untuk tetap melayani suplai listrik akibat terjadinya kerusakan transmisi di PLTU Embalut Ekspansi tersebut kami menggunakan sistem cadangan, yakni mengandalkan pembangkit listrik yang ada di di daerah.

Misalnya, pembangkit listrik yang ada di Samarinda difungsikan namun hanya bisa mensuplai listrik ke bebarapa wilayah di kota itu saja.

"Namun sejauh ini interkoneksi pada Sistem Mahakam belum normal karena proses perbaikan masih berlangsung," ungkap Rahmi Primadesi.  (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012