Pertamina menyediakan hingga 1.915 Kilo Liter (KL) avtur khusus untuk penerbangan haji dari Bandara Sepinggan di Balikpapan.
"Jumlah yang kita sediakan sekarang itu lebih banyak 10 persen daripada penerbangan haji tahun lalu,” kata Humas Pertamina Kalimantan Heppy Wulansari di Balikpapan, Rabu.
Sebagai bagian tak terpisahkan dari penyediaan avtur itu adalah persiapan di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang dioperasikan Pertamina di Bandara Sepinggan.
Tiga tangki berkapasitas masing-masing 500.000 liter dipastikan selalu penuh. Untuk mengisikan bahan bakar ke pesawat udara ada 7 refueller atau truk-truk tangki kapasitas 20.000 liter yang dilengkapi pompa khusus.
"Turut siaga selama 24 jam puluhan teknisi dan operatornya,” lanjut Heppy.
Konsumsi avtur atau bahan bakar pesawat udara tersebut disediakan menurut pergerakan pesawat yang sudah terjadwal. Tahun 1440 Hijriyah ini, jamaah calon haji dari embarkasi Balikpapan transit dulu di Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, atau di Bandara Minangkabau di Sumatera Barat. Dari sana baru menuju Jeddah atau Madinah di Arab Saudi.
Pada fase keberangkatan (fase I) yang berlangsung dari 20 Juli 2019–4 Agustus 2019, konsumsi avtur diprediksi hingga 487 KL. Untuk fase kepulangan (fase II) dari 30 Agustus 2019–15 September 2019, diprediksi konsumsi avtur sebanyak 1.430 KL.
Fase II mengonsumsi lebih banyak sebab pesawat yang baru mengantar jamaah pulang segera berangkat kembali untuk menjemput kloter berikutnya.
Tahun ini kembali Garuda Indonesia menjadi penerbangan yang melayani transportasi jamaah haji dari Tanah Air ke Tanah Suci.
Jumlah jamaah calon haji yang berangkat dari embarkasi Balikpapan mencapai 6 ribu orang, berasal dari 4 provinsi, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara. Para jamaah dibagi ke dalam 15 kelompok terbang (kloter) dengan jumlah rata-rata per kloter 450 jamaah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019