Bontang (ANTARA News Kaltim) - Warga nelayan di Selangan, Kota Bontang, Kalimantan Timur, mengaku sangat terbantu dengan dibangunnya dermaga penjemuran rumput laut dan ikan oleh PT Indominco Mandiri, salah satu perusahaan tambang batu bara di kota itu.

Salah seorang warga kampung nelayan, Ati Ruslan, di Selangan, Bontang, Selasa, mengatakan dirinya dan banyak warga lainnya ikut memanfaatkan dermaga penjemuran rumput laut itu untuk menjemur rumput laut dan ikan hasil tangkapannya.

Menurut dia, warga nelayan di perkampungan air laut di Selangan, Bontang, tampak sibuk memindahkan rumput laut basah yang baru saja dipanen sang suami dari tali rumput laut di sekitar tempat tinggalnya yang berdekatan dengan pelabuhan PT Indominco.

Ati Ruslan mengisahkan masa panen rumput laut ditentukan oleh besar kecilnya bibit yang ditanam.

"Jika yang ditanam bibitnya besar maka dua minggu sudah bisa panen, jika kecil dibutuhkan waktu dua bulan untuk panen," ujarnya.

Harga per kilo kering tergantung jenis rumput laut, harga terendah Rp7.500 per kg, sedang harga jenis rumput laut tertinggi Rp15.000 per kg.

"Jika tidak ingin repot, kami tinggal menjual rumput laut saat masih terikat di tali atau gulungan yang masih di tengah laut yang harganya bisa sampai Rp1,5 juta," kata Ati.

Selama ini Ati memilih memproses pengeringan rumput laut sendiri dan menjual ke tengkulak di Kota Bontang. Sementara itu harga rumput laut basah Rp1.000 per ikat atau per gombyok.

"Dari satu ikat bibit harga Rp1.000 bisa dipotong-potong untuk bibit bisa menjadi 6-10 bibit untuk selanjutnya ditanam atau budidaya kembali," imbuhnya.

Jika dikalkulasi maka dengan modal Rp1.000 setelah dibudidaya maka akan berkembang menjadi Rp6.000-Rp.10.000.

"Nilai penghasilan akan semakin meningkat ketika rumput laut diolah lagi menjadi manisan rumput laut," ujar Ati yang mengaku asal Blora, Jawa Tengah, bersuami Ruslan, Suku Bajau Malaysia dan telah tinggal di Bontang selama 30 tahun. (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012