Samarinda, (ANTARA News Kaltim) - Dinas Pendidikan Kalimantan Timur akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan ujian nasional (UN) karena pelaksanaan UN semakin dekat yakni pada 16 April, untuk menyamakan persepsi dan antisipasi kemungkinan adanya kejadian tak terduga.  
    
"Rakor persiapan UN ini akan kami gelar pada 9 Februari di Gedung Guru Jl. Harva Samarinda, pesertanya sebanyak 60 orang dari Provinsi Kaltim dan kabupaten atau kota," kata Wakil Ketua III Penyelenggara UN Provinsi Kaltim, Hidayatullah di Samarinda, Jumat.

Hidayatullah yang juga Kepala UPTD Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Dinas Pendidikan Kaltim ini melanjutkan, 60 orang peserta Rakor itu antara lain semua Kepala Bidang Persekolahan di Dinas Pendidikan Kaltim, Kepala Dinas Pendidikan di masing-masing kabupaten dan kota, serta dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.

Dia memprediksi dalam Rakor tersebut akan muncul berbagai masalah terkait penyaluran soal UN ke kawasan perbatasan, pedalaman dan sejumlah daerah terpencil yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia.

Misalnya di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan dan Long Ampung di Kabupaten Malinau yang biasanya meminta penyaluran soal UN didahulukan, pasalnya transportasi ke kawasan itu harus menggunakan pesawat karena belum adanya akses jalan darat atau sungai.

Namun dia tetap menjamin kerahasiaan soal UN meski didistribusikan lebih awal ke daerah itu, pasalnya dalam pengiriman hingga penyimpanan soal UN, ada petugas yang mengawal dan menjaga agar soal tidak bocor.

Menurutnya, jika pendistribusian soal UN disamakan dengan daerah lain seperti Balikpapan, Bontang dan Tarakan, maka dikhawatirkan soal tersebut tidak sampai tepat waktu, pasalnya jadwal penerbangan pesawat ke kawasan itu tidak menentu.

Selain itu, lanjut dia, sesuai pengalaman tahun sebelumnya, maka dalam Rakor nanti juga akan muncul permintaan distribusi soal dari Dinas Pendidikan Kutai Timur yang berbeda, yakni untuk sekolah-sekolah yang berada di Kecamatan Wahau dan Kongbeng, diminta tidak dikirimkan melalui Sangatta, ibu kota Kutai Timur.

Bisanya dinas pendidikan setempat meminta agar pengiriman soal UN dilakukan melalui Samarinda, pasalnya akses jalan dari Samarinda ke dua kecamatan itu lebh dekat ketimbang harus melalui Sangatta.

"Ada juga kemungkinan lain yang belum diketahui karena kendala itu biasanya muncul dari masing-masing daerah, makanya sengaja Rakor ini kami gelar agar pelaksanaan UN tidak ada halangan, seandainya ada indikasi, maka secepatnya dicarikan solusi bersama," kata Dayat berharap.(*)

Pewarta: M Gofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012