Rapat persiapan kedua rencana perhelatan Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat (TTG) Nasional ke 21 di Bengkulu memberikan angin segar bagi pegiat TTG dan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) di Indonesia.
Berita yang menarik bagi pegiat TTG dan Posyantek khususnya bagi rekan-rekan yang ada di Kaltim termasuk para Kepala Desa/Lurah, Camat dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta para pendamping profesional, bahwa untuk juara Lomba Inovasi TTG maupun Posyantek Berprestasi Tingkat Nasional masing-masing akan diberikan hadiah.
"Hadiah untuk juara I, II dan III secara berturut-turut masing-masing mendapatkan hadiah Rp35, Rp30, dan Rp25 juta," ucap Kepala DPMPD Kaltim, Moh Jauhar Efendi melalui catatan yang diuraikan melalui laman Facebooknya terkait hasil Rapat Persiapan Kedua TTG Nasional yang dilaksanakan, di Hotel Grage, Bengkulu, Kamis (20/6).
Informasi hasil kesepakatan rapat tersebut tentu memberi semangat bagi pegiat TTG Kaltim untuk terus berinovasi menghasilkan dan menyempurnakam teknologi terapan yang dihasilkan.
Selain itu, rapat juga menyepakati terkait jadwal pelaksanaan Gelar TTG Nasional ke 21 di Bengkulu yang ditetapkan dilaksanakan pada tanggal 21-25 September 2019.
Termasuk dibahas berbagai kesiapan rangkaian kegiatan diantaranya kegiatan widyawisata yang akan dilaksanakan di Kabupaten Kapahiang.
Kabupaten ini jaraknya sekitar 60 km dari Kota Bengkulu ditempuh dengan jalan darat sekitar 1,5 jam, direncanakan acara widyawisata bersamaan dengan "Montain and Valley Festival" atau Festival Gunung dan Lembah.
Kapahiang terkenal dengan kopi robusta dan perkebunan teh jadi peserta nanti akan melihat hamparan perkebunan kopi dan perkebunan teh yang sangat luas.
"Seberapa menarik Gelar TTG dan "Montain and Valley Festival", datang saja ke Bengkulu bulan September yang akan datang," ajaknya.
Pada kesempatan itu juga dibahas terkait konsep pelaksanaan yang tidak lagi digabung dengan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) seperti tahun lalu di Kabupaten Badung, Bali.
Tahun 2019 berdasarkan evaluasi, kegiatan Gelar TTG dipisah kembali dan pengampunya hanya Kemendes, PDTT.
Untuk diketahui, bahwa semenjak berdirinya Kementerian Desa PDTT, kegiatan Gelar TTG ke 15 sempat digabung dengan kegiatan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) yang diselenggarakan di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Pengampu kegiatan PINDesKel adalah Kemendagri sementara kegiatan Gelar TTG diampu oleh Kemendes.
Tahun lalu kegiatan dihadiri langsung Presiden Jokowi. Gubernur Kaltim Bapak Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si beserta ketua Tim Penggerak PKK Prov. Kaltim, Ibu Hj. Norbaiti Isran Noor juga berkesempatan hadir.
Rapat dibuka Direktur Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Dr. Lory Samy Uguy mewakili Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes, PDTT).
Rapat dihadiri seluruh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa serta Kepala Bidang yang membidangi TTG dari seluruh Provinsi di Indonesia. Dari Kaltim, Kepala DPMPD didampingi Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Rusniati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Berita yang menarik bagi pegiat TTG dan Posyantek khususnya bagi rekan-rekan yang ada di Kaltim termasuk para Kepala Desa/Lurah, Camat dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta para pendamping profesional, bahwa untuk juara Lomba Inovasi TTG maupun Posyantek Berprestasi Tingkat Nasional masing-masing akan diberikan hadiah.
"Hadiah untuk juara I, II dan III secara berturut-turut masing-masing mendapatkan hadiah Rp35, Rp30, dan Rp25 juta," ucap Kepala DPMPD Kaltim, Moh Jauhar Efendi melalui catatan yang diuraikan melalui laman Facebooknya terkait hasil Rapat Persiapan Kedua TTG Nasional yang dilaksanakan, di Hotel Grage, Bengkulu, Kamis (20/6).
Informasi hasil kesepakatan rapat tersebut tentu memberi semangat bagi pegiat TTG Kaltim untuk terus berinovasi menghasilkan dan menyempurnakam teknologi terapan yang dihasilkan.
Selain itu, rapat juga menyepakati terkait jadwal pelaksanaan Gelar TTG Nasional ke 21 di Bengkulu yang ditetapkan dilaksanakan pada tanggal 21-25 September 2019.
Termasuk dibahas berbagai kesiapan rangkaian kegiatan diantaranya kegiatan widyawisata yang akan dilaksanakan di Kabupaten Kapahiang.
Kabupaten ini jaraknya sekitar 60 km dari Kota Bengkulu ditempuh dengan jalan darat sekitar 1,5 jam, direncanakan acara widyawisata bersamaan dengan "Montain and Valley Festival" atau Festival Gunung dan Lembah.
Kapahiang terkenal dengan kopi robusta dan perkebunan teh jadi peserta nanti akan melihat hamparan perkebunan kopi dan perkebunan teh yang sangat luas.
"Seberapa menarik Gelar TTG dan "Montain and Valley Festival", datang saja ke Bengkulu bulan September yang akan datang," ajaknya.
Pada kesempatan itu juga dibahas terkait konsep pelaksanaan yang tidak lagi digabung dengan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) seperti tahun lalu di Kabupaten Badung, Bali.
Tahun 2019 berdasarkan evaluasi, kegiatan Gelar TTG dipisah kembali dan pengampunya hanya Kemendes, PDTT.
Untuk diketahui, bahwa semenjak berdirinya Kementerian Desa PDTT, kegiatan Gelar TTG ke 15 sempat digabung dengan kegiatan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) yang diselenggarakan di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Pengampu kegiatan PINDesKel adalah Kemendagri sementara kegiatan Gelar TTG diampu oleh Kemendes.
Tahun lalu kegiatan dihadiri langsung Presiden Jokowi. Gubernur Kaltim Bapak Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si beserta ketua Tim Penggerak PKK Prov. Kaltim, Ibu Hj. Norbaiti Isran Noor juga berkesempatan hadir.
Rapat dibuka Direktur Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Dr. Lory Samy Uguy mewakili Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes, PDTT).
Rapat dihadiri seluruh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa serta Kepala Bidang yang membidangi TTG dari seluruh Provinsi di Indonesia. Dari Kaltim, Kepala DPMPD didampingi Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Rusniati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019