Puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diinstruksikan siaga mewaspadai munculnya wabah penyakit pascabanjir di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong saat ditemui, Rabu mengatakan penyebaran penyakit bisa muncul meskipun kondisi banjir telah mulai surut.

"Pascabanjir menjadi perhatian kami, terutama masalah kesehatan. Tidak menutup kemungkinan banjir membawa virus dan bakteri yang bisa mengganggu kesehatan manusia," jelasnya.

Berbagai penyakit yang perlu diwaspadai setelah banjir antara lain penyakit kulit, diare, penyakit infeksi pada manusia dan hewan (PES) yang disebabkan oleh bakteri, serta inspeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Bencana banjir menurut Arnold Wayong, tidak hanya membawa dampak kerugian materiil dan tekanan psikis bagi korban, tetapi juga masalah kesehatan.

"Masalah kesehatan masyarakat juga menjadi dampak setelah bencana banjir karena kotoran dan kuman yang terbawa air," ujarnya.

"Kami instruksikan Puskesmas di Kecamatan Babulu yang berada di lokasi bencana banjir waspada terhadap potensi penyakit yang bisa muncul pascabanjir," kata Arnlod Wayong.

Masyarakat juga diimbau agar memperhatikan beberapa faktor kesehatan di wilayah masing-masing untuk menghindari munculnya penyebaran penyakit setelah bencana banjir.

"Kebersihan sanitasi, air bersih dan pemenuhan nutrisi yang cukup perlu diperhatikan warga agar tidak terserang penyakit," ucap Arnold Wayong.

Banjir di wilayah Kecamatan Babulu yang terjadi Sabtu (8/6), merendam wilayah permukiman padat penduduk juga merendam lahan pertanian dan perkebunan di tiga desa.

Kendati genangan air sudah mulai surut, namun penyakit pasca atau setelah banjir menjadi ancaman kesehatan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan dan kecukupan air bersih perlu ditingkatkan.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019