Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh terus mendorong dinas terkait dan petani setempat, memiliki rasa optimisme kuat dalam mewujudkan swasembada pangan dengan lebih mengoptimalkan potensi lokal desa dan kearifan lokal.

"Pembangunan pertanian yang telah dirumuskan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mahulu, ada beberapa program gerakan ketahanan pangan yang pada akhirnya bisa membuat daerah ini menjadi swasembada pangan," ujar Bonifasius, di Mahakam Ulu, Rabu.

Swasembada pangan, lanjutnya, diartikan bahwa produk pangan yang dihasilkan oleh petani Mahulu bisa mencukupi kebutuhan pangan masyarakat setempat, baik berupa beras maupun bahan pangan lainnya.

Selain itu, lanjutnya, ada juga program peningkatan ekonomi masyarakat melalui sumber daya alam dan kearifan lokal yang juga untuk mewujudkan swasembada pangan, karena potensi yang digabungkan dengan kearifaan lokal diyakini mampu mewujudkan peningkatan produksi pangan.

Ia mengatakan bahwa sumber daya alam yang dimaksud seperti lahan sudah tersedia cukup luas, baik lahan yang sedang digarap maupun lahan yang dimiliki secara turun-temurun, sehingga kalau terkait lahan, dipastikan tidak ada masalah.

Sedangkan yang dimaksud dengan kearifan lokal adalah sesuatu yang sudah dilakukan oleh masyarakat dalam kawasan tertentu sejak lama, baik mengenai kearifan lokal pertanian tanaman pangan, perkebunan, maupun perternakan.

Untuk itu, apa yang sudah dikerjakan masyarakat itulah yang harus dikembangkan oleh masyarakat, dinas terkait, maupun pihak ketiga yang memiliki komitmen mengembangkan pertanian, bukan membuat sesuatu yang baru yang tidak dipahami oleh petani lokal.

Sebelumnya, saat pertemuan dengan pengurus KTNA Mahulu di Kecamatan Laham, ia menyatakan bahwa berdasarkan kearifaan lokal itu, maka dari subsektor perkebunaan paling tidak ada tiga komoditi yang perlu didorong pengembangannya, yakni perkebunan kakao, lada, dan kopi.

"Pilihan tiga komoditas ini dimaksudkan agar produk unggulan dari pertanian bisa mencukupi permintaan pasar, jangan sampai permintaan pasar banyak, namun kita tidak bisa mencukupinya karena terlalu banyak jenis tanaman yang diurus petani," ucap Boni.

Dalam mengembangkan pertanian maupun perkebunan, tidak harus terlau banyak komoditas karena tidak akan fokus, namun jika satu kelompok tani fokus pada satu komoditas, katakanlah kakao, maka akan mudah menangani dan mudah mencarikan pasar karena pasar besar perlu produk dalam jumlah besar pula.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019