Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pegulat Kalimantan Timur yang meraih medali emas saat membela tim Merah Putih di SEA Games 2011 merasa diabaikan oleh Pemprov setempat, yakni tidak ada yang ditetapkan menjadi atlet dan pelatih terbaik pada HUT Kaltim ke-55.
"Kalau dibilang kecewa, tentu kami kecewa karena kami merasa sudah memberikan hal yang terbaik buat Kalimantan Timur dan juga Indonesia tapi justru kami tidak masuk nominasi," tutur pegulat Kaltim peraih medali emas di SEA Games XXVI, M Aliansyah di Samarinda, Senin.
Pada peringatan HUT Kaltim ke-55, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di gedung DPRD setempat, Senin (9/1) menganugerahkan penghargaan atlet terbaik putra, yakni Eko Yuli Irawan (angkat besi), atlet terbaik putri, Chelsi Monica (catur) dan pembina olahraga terbaik, Yuhdi Yahya.
"Kami mempertanyakan kretaria dalam pemberian penghargaan itu," ujarnya.
Dalam acara itu, Pemprov tidak memberikan penghargaan untuk pelatih terbaik. Padahal, Bunyamin, pelatih gulat disebut-sebut memiliki peluang besar karena pelatih gulat Kaltim itu dipercaya menjadi pelatih Timnas Gulat Indonesia dalam SEA Games 2011.
Aliansyah mempertanyakan kriteria atlet terbaik yang menjadi dasar pertimbangan pemprov memberikan lencana "bintang jasa" tahun 2012. Pasalnya, prestasi mereka yang meraih penghargaan dianggap masih di bawah peraihan atlet gulat.
Hal senada diungkapkan pegulat Kaltim dengan prestasi emas di SEA Games, Rustang.
"Bukan itu saja, kami (atlet gulat) hingga saat ini belum mendapatkan bonus SEA Games, layaknya atlet di daerah lain," ujar dia.
"Teman kita di semua daerah begitu usai SEA Games, Pemprov setempat langsung menyambut dengan baik disertai pemberian bonus, sementara kami disini belum ada tanda-tandanya bakal menerima bonus," jelas Rustang menambahkan.
Ia mengungkapkan tentang sukses tim gulat Kaltim pada PON XVII 2008 di Kaltim, saat itu ditargetkan hanya 10 emas namun bisa mencapai 13 emas.
"Bukannya kami mau mendapatkan perhatian lebih karena prestasi yang kami capai tapi kami ingin dihargai saja oleh pemerintah, supaya kami juga semakin semangat untuk meningkatkan prestasi lebih bagus lagi," kata Rustang menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Kalau dibilang kecewa, tentu kami kecewa karena kami merasa sudah memberikan hal yang terbaik buat Kalimantan Timur dan juga Indonesia tapi justru kami tidak masuk nominasi," tutur pegulat Kaltim peraih medali emas di SEA Games XXVI, M Aliansyah di Samarinda, Senin.
Pada peringatan HUT Kaltim ke-55, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di gedung DPRD setempat, Senin (9/1) menganugerahkan penghargaan atlet terbaik putra, yakni Eko Yuli Irawan (angkat besi), atlet terbaik putri, Chelsi Monica (catur) dan pembina olahraga terbaik, Yuhdi Yahya.
"Kami mempertanyakan kretaria dalam pemberian penghargaan itu," ujarnya.
Dalam acara itu, Pemprov tidak memberikan penghargaan untuk pelatih terbaik. Padahal, Bunyamin, pelatih gulat disebut-sebut memiliki peluang besar karena pelatih gulat Kaltim itu dipercaya menjadi pelatih Timnas Gulat Indonesia dalam SEA Games 2011.
Aliansyah mempertanyakan kriteria atlet terbaik yang menjadi dasar pertimbangan pemprov memberikan lencana "bintang jasa" tahun 2012. Pasalnya, prestasi mereka yang meraih penghargaan dianggap masih di bawah peraihan atlet gulat.
Hal senada diungkapkan pegulat Kaltim dengan prestasi emas di SEA Games, Rustang.
"Bukan itu saja, kami (atlet gulat) hingga saat ini belum mendapatkan bonus SEA Games, layaknya atlet di daerah lain," ujar dia.
"Teman kita di semua daerah begitu usai SEA Games, Pemprov setempat langsung menyambut dengan baik disertai pemberian bonus, sementara kami disini belum ada tanda-tandanya bakal menerima bonus," jelas Rustang menambahkan.
Ia mengungkapkan tentang sukses tim gulat Kaltim pada PON XVII 2008 di Kaltim, saat itu ditargetkan hanya 10 emas namun bisa mencapai 13 emas.
"Bukannya kami mau mendapatkan perhatian lebih karena prestasi yang kami capai tapi kami ingin dihargai saja oleh pemerintah, supaya kami juga semakin semangat untuk meningkatkan prestasi lebih bagus lagi," kata Rustang menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012