Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pembangunan pelabuhan terminal peti kemas (TPK) Kariangau, Balikpapan yang menelan dana sekitar Rp650 miliar hampir rampung, sehingga pada akhir Januari 2012 diperkirakan fasilitasnya sudah dapat dimanfaatkan secara keseluruhan.
"Saat ini masih ada sejumlah pengerjaan yang terus dikebut, di antaranya pembangunan jalan pendekat sepanjang 1,8 kilometer dari jalan poros ke terminal", ucap Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur Zairin Zain di Samarinda, Rabu.
Dia melanjutkan, satu sisi jalan dengan lebar 7,5 meter telah rampung dikerjakan, sedangkan satu sisi lainnya sedang dikerjakan dan diperkirakan akhir Januari selesai. Sedangkan untuk jalan poros dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU).
"Jika tidak selesai hingga akhir Januari, maka imbasnya adalah tidak dianggarkan pada 2012. Jika tidak mendapatkan anggaran, tentu proyek tersebut akan terbengkalai, karena itu dengan sisa waktu yang ada, maka pengerjaan terus dikebut," katanya.
Sedangkan bangunan rumah toka (ruko) yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak pada kunjungan pertengahan 2011, saat ini pengerjaannya sudah selesai dan hanya menyisakan paket B, yakni musholla dan perkantoran.
Pembangunan TPK Kariangau tersebut telah mendapat kesepakatan pendanaan dari tiga pihak, yakni Pemerintah Pusat melalui APBN, Pemprov Kaltim melalui APBD, dan dari PT Pelindo IV yang merupakan pendanaan dari pihak swasta.
Total rincian dana dari masing-masing pihak mulai 2008 hingga 2012 adalah, dari APBN memberikan alokasi sebesar Rp140 miliar. Fasilitas yang dibangun meliputi reklamasi lapangan penumpukan, pengerasan area causeway, jalan lingkar, drainase, dan pelat injak.
Kemudian dari Pemprov Kaltim melalui APBD I senilai Rp146 miliar, sedangkan kewajiban dan fasilitas yang dibangun meliputi, penyediaan lahan seluas 57,5 hektare dan pembangunan fasilitas sisi darat.
Fasilitas sisi darat ini meliputi jalan akses areal pelabuhan empat jalur, area parkir dan antrian trailer, gedung perkantoran, drainase, mekanikal dan elektrikal.
Sementara untuk PT Pelindo IV mendapat beban dan tanggungjawab anggaran senilai Rp427,755 miliar yang digelontorkan dalam tiga tahun. Rinciannya adalah, untuk infrastruktur sebesar Rp252,755 miliar, dan untuk pengadaan peralatan senilai Rp179 miliar.
Pembangunan terminal yang dimulai sejak 2008 hingga akhir 2010 masing-masing sudah tercapai 78,37 persen dari PT Pelindo IV, kemudian tercapai 45,71 persen yang merupakan pembiayaan dari APBN, dan tercapai 47,72 persen untuk anggaran dari APBD Kaltim.
Menurutnya, kerjasama pembangunan dan pengoperasian TPK Kariangau antara PT Pelindo dengan Pemprov Kaltim, telah sesuai dengan kesepakatan bersama (MoU) nomor: 119/3065/Pem.D/IV/2008 dan nomor: 17/KB.305/1/DT-2008 tanggal 4 April 2008.
Sedangkan latar belakang pembangunan TPK Kariangau antara lain, lahan yang tersedia untuk penumpukan peti kemas di Pelabuhan Umum Semayang, Balikpapan tidak dapat menampung arus peti kemas yang tiap tahun mengalami peningkatan signifikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Saat ini masih ada sejumlah pengerjaan yang terus dikebut, di antaranya pembangunan jalan pendekat sepanjang 1,8 kilometer dari jalan poros ke terminal", ucap Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur Zairin Zain di Samarinda, Rabu.
Dia melanjutkan, satu sisi jalan dengan lebar 7,5 meter telah rampung dikerjakan, sedangkan satu sisi lainnya sedang dikerjakan dan diperkirakan akhir Januari selesai. Sedangkan untuk jalan poros dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU).
"Jika tidak selesai hingga akhir Januari, maka imbasnya adalah tidak dianggarkan pada 2012. Jika tidak mendapatkan anggaran, tentu proyek tersebut akan terbengkalai, karena itu dengan sisa waktu yang ada, maka pengerjaan terus dikebut," katanya.
Sedangkan bangunan rumah toka (ruko) yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak pada kunjungan pertengahan 2011, saat ini pengerjaannya sudah selesai dan hanya menyisakan paket B, yakni musholla dan perkantoran.
Pembangunan TPK Kariangau tersebut telah mendapat kesepakatan pendanaan dari tiga pihak, yakni Pemerintah Pusat melalui APBN, Pemprov Kaltim melalui APBD, dan dari PT Pelindo IV yang merupakan pendanaan dari pihak swasta.
Total rincian dana dari masing-masing pihak mulai 2008 hingga 2012 adalah, dari APBN memberikan alokasi sebesar Rp140 miliar. Fasilitas yang dibangun meliputi reklamasi lapangan penumpukan, pengerasan area causeway, jalan lingkar, drainase, dan pelat injak.
Kemudian dari Pemprov Kaltim melalui APBD I senilai Rp146 miliar, sedangkan kewajiban dan fasilitas yang dibangun meliputi, penyediaan lahan seluas 57,5 hektare dan pembangunan fasilitas sisi darat.
Fasilitas sisi darat ini meliputi jalan akses areal pelabuhan empat jalur, area parkir dan antrian trailer, gedung perkantoran, drainase, mekanikal dan elektrikal.
Sementara untuk PT Pelindo IV mendapat beban dan tanggungjawab anggaran senilai Rp427,755 miliar yang digelontorkan dalam tiga tahun. Rinciannya adalah, untuk infrastruktur sebesar Rp252,755 miliar, dan untuk pengadaan peralatan senilai Rp179 miliar.
Pembangunan terminal yang dimulai sejak 2008 hingga akhir 2010 masing-masing sudah tercapai 78,37 persen dari PT Pelindo IV, kemudian tercapai 45,71 persen yang merupakan pembiayaan dari APBN, dan tercapai 47,72 persen untuk anggaran dari APBD Kaltim.
Menurutnya, kerjasama pembangunan dan pengoperasian TPK Kariangau antara PT Pelindo dengan Pemprov Kaltim, telah sesuai dengan kesepakatan bersama (MoU) nomor: 119/3065/Pem.D/IV/2008 dan nomor: 17/KB.305/1/DT-2008 tanggal 4 April 2008.
Sedangkan latar belakang pembangunan TPK Kariangau antara lain, lahan yang tersedia untuk penumpukan peti kemas di Pelabuhan Umum Semayang, Balikpapan tidak dapat menampung arus peti kemas yang tiap tahun mengalami peningkatan signifikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012