Saat kunjungan ke Kutai Timur, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi tidak hanya mengunjungi lokasi “calon” pabrik semen di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, tapi juga meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kecamatan Kaliorang, dihari kedua, Selasa (23/4).


Dalam peninjauan tersebut, orang nomor dua di Pemrpov Kaltim didampingi Wabup Kutim Kasmidi Bulang mewakili Bupati Kutim.

Saat itu Hadi Mulyadi berharap KEK MBTK sudah bisa beroperasi secara maksimal pada 2020, sehingga menunjang perekonomian Kaltim dan Kutim khususnya.

Setelah peninjauan, Wagub menyimpulkan secara umum KEK MBTK berkembang positif, didukung aktifitas administrasi yang juga sudah berjalan.

"Kita berharap pembangunan dermaga (pelabuhan internasional Maloy)  September ini selesai, persoalan kesiapan menghidupkan kawasan industri seperti listrik, air dan jalan segera dipersiapkan semoga tahun 2020 sudah bisa beroperasi maksimal,” katanya.

Wagub mengatakan, dengan adanya KEK MBTK tentunya industry CPO kelapa sawit serta industry hilir lainnya pasti akan semakin bergairah, apalagi dari Maloy bisa memangkas seperempat perjalanan ekspor langsung ke Jepang.

Pastinya akan menjadi daya tarik kerja sama dengan Jepang atau negara lainnya.
 
Mendukung pernyataan Wagub, Wabup Kutim Kasmidi Bulang menegaskan bahwa Pemkab akan terus bekerja maksimal dalam pengembangan KEK MBTK.
Tentunya perlu dukungan anggaran dari APBN, bersinergi dengan Pemprov dan pusat, Pemkab akan terus pula menyelesaikan persoalan sosial masyarakat.

"Karena ini suatu kebanggaan kita, ketika menjadi pusat industri nasional bahkan internasional, ditambah Kutim juga merupakan salah satu perkebunan kelapa sawit terbesar di Kaltim. (Tentunya) Menjadi modal utama untuk ekspor CPO," tutupnya. (hms7)

Pewarta: Abdul Hakim Muhiddin

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019