Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, optimistis angka "golput" atau tidak berpartisipasi pada Pemilihan Umum 2019 akan berkurang dibanding pada Pemilihan Kepala Daerah setempat 2018.

"Kami yakin partisipasi pemilih dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2019 mencapai 77,5 persen," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penajam Paser Utara Irwan Syahwana ketika dihubungi, Kamis.

Tingkat partisipasi pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Kabupaten Penajam Paser Utara 2018 hanya mencapai 71,2 persen dari total DPT (daftar pemilih tetap) berjumlah 118.579 pemilih.

Angka "golput" atau masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara yang memiliki hak pilih namun tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 28,8 persen.

Namun KPU Kabupaten Penajam Paser Utara optimistis angka "golput" tersebut akan berkurang pada Pemilihan Legislatif dan Dewan Perwakilan Daerah, serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.

"Angka 'golput' tidak akan meningkat atau bahkan berkurang, sebab Pemilihan Legislatif dan Dewan Perwakilan Daerah, serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan bersamaan atau serentak," jelas Irwan.

"Dari monitoring petugas, banyak warga yang datang pada saat pencoblosan di 515 TPS (tempat pemungutan suara) yang tersebar di 54 desa/kelurahan," ujarnya.

Sebelum pemungutan suara pada 17 April 2019 lanjut Irwan Syahwana, KPU Kabupaten Penajam Paser Utara telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2019.

Upaya yang dilakukan KPU Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut berupa sosialisasi yang mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019.

"KPU gerakan para relawan demokrasi yang beranggotakan berbagai elemen masyarakat hingga penyandang disabilitas agar partisipasi pemilih meningkat," ucapnya.

KPU Kabupaten Penajam Paser Utara menurut dia, optimistis tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 mencapai 77,5 persen, dan yakin angka tersebut dapat tercapai.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019