Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud menilai Pemerintah Kota Balikpapan tidak mendukung kemajuan Kalimantan Timur, karena tidak serius membangun akses jalan penyambung menuju jembatan Pulau Balang.


"Saya pantau pembangunan jembatan Pulau Balang, dari sisi Kabupaten Penajam Paser Utara sudah mulai tersambung ke jembatan Pulau Balang," jelas Abdul Gafur Mas'ud ketika dihubungi, Jumat.

Namun lanjut bupati, dari sisi Kota Balikpapan sama sekali tidak terlihat ada kegiatan pengerjaan pembangunan akses jalan penyambung menuju jembatan Pulau Balang tersebut.

Kemajuan pembangunan jembatan Pulau Balang kata bupati, sampai saat ini mencapai sekitar 58,23 persen, dengan serapan dana sekisar 60,48 persen dari total kontrak.

Total kontrak pembangunan jembatan dengan panjang 1.750 meter tersebut lebih kurang Rp1,33 triliun bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.

"Pembangunan jembatan Pulau Balang telah mencapai 58,23 persen, tetapi kegiatan pembangunan akses jalan penyambung sisi Balikpapan belum terlihat," ucap Abdul Gafur Mas'ud.

"Siapa saja yang menolak pembangunan jembatan Pulau Balang itu "kampungan" tidak mendukung Kalimantan Timur semakin maju, khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan," tegasnya.

Perekonomian suatu daerah dapat meningkat menurut Abdul Gafur Mas'ud, bukan saja karena adanya program-program yang dilaksanakan daerah bersangkutan.

"Infrastruktur yang layak dan baik terkoneksi antardaerah, provinsi dan kabupaten/kota juga sangat mendukung kemajuan daerah serta perekonomiannya," ujarnya.

Abdul Gafur Mas'ud menginginkan jembatan Pulau Balang dapat segera berfungsi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah karena memperlancar arus transportasi barang hasil pertanian dan perkebunan untuk dipasarkan.

"Kami minta pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat menegur Pemerintah Kota Balikpapan, yang tidak serius melanjutkan pembangunan akses jalan penyambung menuju jembatan Pulau Balang," tambahnya.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019