Dalam rangka memberikan pemahaman penanganan bencana secara dini kepada anak-anak, Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kalimantan Timur menjadi narasumber dalam Pelatihan Mitigasi Bencana di SD Selyca Islamic School (SIS) Samarinda.


"Program Mitigasi Bencana adalah salah satu bentuk ikhtiar pengurus sekolah bekerja sama dengan ACT dan MRI Kaltim dalam mengenalkan penanganan bencana atau mitigasi bencana secara dini kepada siswa-siswi SD Selyca Islamic school," jelas Iwan selaku Guru Penanggungjawab Program SD SIS.
Suasana Pelatihan Mitigasi Bencana di SD Selyca Islamic School (SIS) Samarinda. (Antaranews Kaltim/Ist)

Tak hanya pemahaman secara teori, kegiatan dengan peserta siswa kelas 1 sampai 5 juga memberikan pelatihan dengan praktik langsung.
Beberapa siswa turut melakukan contoh peragaan mulai simulasi gempa hingga kebakaran. Tak jarang anak yang ikut praktik tampak begitu piawai dan semangat.

"Di sekolah tiap bulan ada tema, nah kali ini temanya tentang lingkungan, mereka sangat terkesan dan pastinya membekas diingatan mereka, sebab ini juga yang pertama dilakukan di sekolah langsung, anak-anak antusias khususnya pada saat praktik simulasi gempa dan kebakaran," tambah Iwan.

ACT dan MRI Kaltim sendiri akan terus membangun kolaborasi dengan setiap elemen masyarakat untuk mengedukasi perihal mitigasi bencana. Salah satunya bersama pihak sekolah yang perlu digaungkan dan dikembangkan, sebagaimana disampaikan oleh Budi Cahyanto selaku Staff ACT Kaltim.

"Alhamdulillah saya sangat senang karena program ini bisa berjalan lancar. Para siswa sangat antusias dalam kegiatan, terlebih mereka baru pertama kali melalui proses pelatihan seperti ini. Senang melihat para siswa dan guru juga antusias dalam pelatihan mitigasi bencana," kata Budi.

Pewarta: AHM

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019