Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Paser mengusulkan wadah atau tempat rehabilitasi bagi Pekerja Seks Komersil  (PSK)  atau tuna Susila  agar dapat dilakukan pembinaan kepada mereka.


"Masalah tuna susila ini perlu ada wadah untuk rehabilitasi. Kami usulkan rumah singgah bagi tuna susila," kata Kabid Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Kabupaten Paser  Puji  Widyastanti di Tanah Grogot, Kamis (4/4).

Saat ini penanganan masalah tuna susila di Paser, kata  Widyastanti  masih  terkendala  sejumlah permasalahan.  Selain rumah singgah, penanganan terhadap tuna susila pun belum secara menyeluruh dilakukan.

Widyastanti  menilai,  tuna susila yang terjaring atau tertangkap tangan oleh Satpol PP, belum mendapatkan pembinaan dan rehabilitasi berkelanjutan.

"Tuna susila seharusnya direhab. Biasanya yang ketangkap  Satpol  dipulangkan. Saya tidak banyak tahu, ini mungkin pekerjaan  buat kami semua," kata Widyastanti.

Permasalahan terkait tuna susila ini kata Widyastanti memang sangat kompleks. Selain permasalahan ekonomi, juga terdapat oknum yang memanfaatkannya sebagai ladang bisnis untuk meraup keuntungan pribadi.

"Harapan kami kepada Pemda, secara perlahan,  bisa diusulkan untuk pembangunan rumah singgah bagi tuna susila, sehingga persoalan ini bisa diselesaikan. Jika ditangkap dan dibiarkan, ini tidak menyelesaikan masalah," katanya.

Widyastanti mengatakan peran semua pihak juga penting dalam penangangan tuna susila ini. Tokoh agama, tokoh adat, semua pihak memiliki peran dan andil untuk menyelesaikan persoalan ini.

"Perlu peran semua pihak. Kami uga berikan sosialisasi kepada masyarakat, melibatkan tokoh agama, masyarakat, agar permasalahan ini tidak menjadi penyakit masyararkat," pungkas Widyastanti. (MC  Kominfo Paser)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019