Investasi yang masuk ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang tahun 2018 baik dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun dari Penanaman Modal Asing (PMA) hanya tercapai 87,59 persen, sebagai dampak dari labilnya ekonomi global.

"Target realisasi investasi ke Kaltim pada Januari-Desember 2018 sebesar Rp38,60 triliun, namun yang terealisasi tercatat Rp33,81 triliun atau mencapai 87,59 persen," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim, Abdullah Sani di Samarinda, Kamis.

Investasi sebesar itu terbanyak diperoleh dari PMDN yang mencapai Rp25,94 triliun, sementara sisanya yang tercatat Rp7,87 triliun merupakan investasi dari PMA.

Khusus pada triwulan IV (Oktober-Desember) 2018, lanjutnya, realisasi investasi yang masuk ke Kaltim tercatat Rp8,48 triliun, dengan rincian senilai Rp5,72 triliun dari PMDN dan tercatat Rp2,76 triliun berasal dari PMA.

Ia menuturkan, tidak tercapainya target investasi karena ekonomi global yang belum stabil, yakni seiring pergerakan harga komoditas andalan Kaltim berupa batu bara dan migas yang menjadi tulang punggung perekonomiannya.

Kondisi ini mempengaruhi pasang surutnya ekonomi nasional hingga ke daerah, salah satunya berdampak pada target realisasi investasi Kaltim yang kemudian disesuaikan.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltim pada 2018 sebesar 2,67 persen years on years (yoy), lebih lambat ketimbang pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 3,13 persen (yoy).

"Pada 2018 terjadi kecenderungan perlambatan ekonomi dunia yang berimbas pada perekonomian nasional, termasuk regional Kaltim. Perlambatan terjadi akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok," tuturnya.

Bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2017, maka pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan IV 2018 tumbuh sebesar 5,14 persen.

Sementara jika dibandingkan dengan triwulan III 2018, maka pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan IV 2018 tumbuh sebesar 4,16 persen.

"Kondisi ini tentu berkorelasi positif terhadap realisasi investasi di triwulan IV yang turut naik khususnya realisasi dari PMA, namun pertumbuhan yang lambat terjadi di triwulan sebelumnya," ucap Sani. 
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019