Ketua Dewan Pakar Asosiasi Pemerintah Daerah Pesisir dan Kepulauan (Aspeksindo) Rokhmin Dahuri memotivasi para bupati-wali kota yang hadir di acara Rapat Kerja Nasional (Rakerna) I di Balikpapan, Kalimantan Timur pada jum'at lalu.


"Bapak Ibu, para ahli di China sekarang bahkan sudah menciptakan padi yang bisa tumbuh di air laut,” kata Rokhmin seraya memperlihatkan foto slide dari halaman suratkabar yang memuat berita tersebut.

Hasil panen padi itu bahkan di atas perkiraan para peneliti yang hanya 4,5 ton per hektare. Padi yang tumbuh di air laut itu menghasilkan 9,5 ton per hektare.

Kemudian dari Jepang Rokhmin mencontohkan berbagai industri yang mengolah air dari laut dalam. Setelah diambil seperti orang menambang minyak, air dari laut dalam dapat diolah untuk aquaponic atau bercocok tanam dengan media air laut, seperti padi di China tadi,

Industri farmasi, budidaya rumput laut, budidaya ikan, budidaya mutiara, hingga didesalinasi untuk air minum.

"Karena air dari laut dalam itu sangat kaya dengan zat hara, seperti pupuk,” kata Rokhmin Dahuri, Menteri Kelautan di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pertama.

Ada juga budidaya microalgae yang memiliki kandungan lemak yang bisa diproses menjadi biofuel.

"Dengan budidaya di laut seluas 2 juta hektare, yang hanya 0,33 persen dari luas Indonesia, akan didapat 2 juta barel minyak per hari,” sebut Rokhmin.

Saat ini kebutuhan bahan bakar Indonesia lebih kurang 1,5 juta barel per hari, sementara produksi minyak mentah sekira 800 ribu barel per hari, dan kekurangannya ditutup dengan impor, baik minyak mentah ataupun yang sudah jadi BBM.

Selain contoh-contoh yang sedemikian, Rokhmin Dahuri juga memberi banyak contoh dari yang sudah dikerjakan di Indonesia, seperti budidaya ikan kerapu dan budidaya udang dan lobster. Ada juga yang lengkap dengan hitung-hitungan bisnisnya.

"Negeri kita ini punya potensi yang luar biasa, yang menunggu kita untuk mengolahnya,” kata Ketua Aspeksindo Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019