Bontang (ANTARA) - Omzet Gadai Emas Bank Syariah Mandiri (BSM) Kota Bontang, Kaltim, 2011 mencapai Rp17 miliar atau melampui target awal Rp13 miliar dari limit portofolio yang diberikan oleh Bank Indonesia sehingga untuk sementara distop.

Petugas penaksir gadai emas BSM, Rama Sumarlin, di Bontang, Selasa mengatakan karena omzet hingga awal Desember ini telah mencapai Rp17 miliar dan dievaluasi sudah melebihi target limit maka untuk sementara gadai emas nasabah baru dihentikan.

Kenaikan harga emas hingga akhir Desember terus terjadi dipicu krisis utang di Eropa dan Amerika.

"Kenaikan harga emas ini diperkirakan akan tetap berlangsung 2-3 tahun mendatang,?"kata Sumarlin yang terus mengikuti tren kenaikan harga emas.

Dia sebutkan saat ini harga emas batangan 24 karat mencapai Rp550.000 per gram atau per sepuluh gram Rp5.500.000.

Rama juga mengatakan core bisnis BSM adalah dana pihak ketiga, sementara ini gadai emas merupakan tambahan pelayanan bagi nasabah yang ingin memiliki emas atau pun mengadaikan emasnya.

Karena omzet gadai sesuai limit yang diberikan sudah terlampaui maka sementara gadai emas di BSM diakhir tahun dihentikan.

"Saat ini BSM tidak melayani gadai emas baru atau penambahan nilai taksir atas emas yang telah digadai, dan hanya melayani perpanjangan maupun penebusan atas emas yang digadai nasabah," terang Rama.

Omzet gadai emas BSM sebesar Rp17 miliar ini meliputi 800 nasabah gadai emas. Bisnis gadai ini zero kemacetan.

Namun begitu dalam sebulan dari total nasabah yang mencapai 800 orang tersebut, dalam setiap periode jatuh tempo ada saja yang dieksekusi kepemilikan emasnya mencapai 5-10 orang per bulan.  (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011