Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Sejumlah penyelam tradisional dari pedalaman Kalimatan Timur dilibatkan dalam pencarian korban ambruknya Jembatan Kartanegara di Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu.

ANTARA melaporkan, beberapa pria yang mengenakan pakaian seadanya terlihat langsung memasuki area terlarang yang selama ini hanya bisa diakses tim SAR, kepolisian, petugas medis dan wartawan.

Beberapa saat kemudian, beberapa orang yang merupakan penyelam tradisional itu mendapat pengarahan Komandan Kodim 0906 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Letnan Kolonel Dendy Suryadi.

Dandim Tenggarong itu bahkan juga sempat menanyakan imbalan yang diminta kepada para penyelam tradisional tersebut sebagai jasa membantu petugas pada proses pencarian korban ambruknya Jembatan Kartanegara itu.

"Mereka adalah penyelam tradisional dari Hulu Sungai Mahakam yang biasa melakukan penyelaman hingga kedalaman 100 meter tanpa menggunakan peralatan," kata Dendy Suryadi mengungkapkan.

Para penyelam tradisional tersebut, kata Dendy, akan dilibatkan pada pencarian korban yang diduga masih terjebak di dalam kendaraan.

"Besok (Kamis) mereka akan mencoba melakukan penyelaman bersama personil Paskhas TNI AL, Brimob dan Badan SAR Nasional untuk mencari korban yang kemungkinan masih terjebak pada kerangka jembatan," katanya.

"Penyelam tradisional ini sudah biasa dimintai bantuan untuk menolong korban tenggelam di daerah Hulu Mahakam dan sekarang juga kami meminta bantuan mereka. Kami juga masih akan berkoordinasi dengan pihak Badan SAR Nasional," kata Dendy Suryadi.

Penyelam tradisional yang akan dilibatkan mencari korban jembatan ambruk tersebut lanjut Dendy Suryadi sebanyak empat orang.

"Ada enam orang, empat penyelam dan dua operator," kata dendy Suryadi menambahkan. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011