Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Sejumlah "offroader" Kalimantan Timur memastikan diri turut berlaga di tiga kompetisi "offroad" sekaligus di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah.

"Saya dan beberapa teman seperti TriTon dari EBOS, Herman, Haris, dan Bambang dari BH Offroad Team, juga Sukoco dari Kebo Rimba Offroad Team dari Loa Kulu, Kutai Kartanegara," kata Hendry Kurniawan, "offroader" asal Balikpapan yang malang melintang di level nasional, Selasa (29/11).

EBOS adalah East Borneo Offroad Squad dengan pengemudi Anthony, Toni, dan Toni Satoto. Ketiganya juga disebut TriTon.

EBOS dan TriTon yang mengawali offroad touring ini dengan turun event Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU), 3-4 Desember di Tangkiling, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Bersama EBOS, juga akan turut bertanding Liong Tak Sun dari Land Cruiser Club Samarinda (LCCS), Samarinda.

Sepekan setelah Palangkaraya, EBOS akan turun di Kapolres Cup, di Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, 10-11 Desember.

Di sini bergabung Awa, panggilan akrab Hendry Kurniawan, yang biasa membawa nama Tangguh Offroad Community dan BH Offroad Team dengan driver Bambang, Herman, dan Haris.

"Pada saat yang sama dengan event di Batulicin, di Palu, Sulawesi Tengah, ada SJI Offroad Extreme," kata Windy Politon, Sekretaris Umum Pengurus Daerah Indonesian Offroad Kalimantan Timur (Pengda IOF Kaltim).

Sukoco dari Kebo Rimba mewakili Kaltim ke event di Palu bersama Johny Caribian, Balikpapan.

Seluruh kegiatan ini mempertandingkan dua kelas, yaitu kelas ekstrem dengan winch, dan kelas non winch atau kelas standar. Seluruh offroader Kaltim, kecuali Sukoco, turun di kelas ekstrem.

"Mobil offroad ekstrem saya belum siap," kata Sukoco.

Mobil offroad ekstrem adalah mobil offroad yang dipasangi rollbar atau rollcage, besi pengaman, terutama di sekeliling kabin pengemudi dan penumpang.

Untuk keselamatan juga, pengemudi atau driver dan co-driver harus mengenakan sabuk pengaman dengan empat titik terpasang dan mengenakan helm pelindung kepala saat menjalankan mobilnya.

Mobil ini juga dipasangi derek atau winch, terutama di bagian depan. Agar lebih mumpuni, ban sudah menggunakan ban offroad dengan kembangan besar.

Mobil offroad non winch, atau biasa juga disebut mobil standar, umumnya tidak dilengkapi dengan winch atau derek saja namun tetap wajib dipasangi rollbar.

"Target teman-teman adalah juara, percuma bertanding jauh-jauh tak dapat gelar apa-apa," ujar Anthony, dedengkot EBOS.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011