Balikpapan, (Antaranews Kaltim) – Nilai proyek jembatan Teluk Balikpapan naik 300 persen, dari Rp5 triliun menjadi Rp15 triliun.


Jembatan ini direncanakan akan menghubungkan Balikpapan dengan Penajam, membentang dari utara ke selatan sepanjang 6 km di atas Teluk Balikpapan.

“Nah kami sedang menunggu paparan baru mengenai kenaikan tersebut oleh PT Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Selasa.

Menurut dia, kenaikan sebesar 300 persen itu perlu dijelaskan detail kepada para pihak, diharapkan akhir Januari sudah disampaikan kontraktor di depan pewakilan Pemkot Balikpapan, Pemkab Penajam Paser Utara, dan Pemprov Kaltim.

Jembatan di atas Teluk Balikpapan itu direncanakan sebagai jembatan tol. Fisiknya  berupa jalan sepanjang 6 km dengan lebar 33 meter. Di bagian paling tinggi, lantai jembatan berjarak 50 meter dari permukaan air laut.

Proyek digagas sejak 2014 lampau dengan perkiraan biaya awal Rp5 triliun.

Wali Kota Rizal juga menjelaskan bahwa sejumlah kendala teknis perencanaan juga harus dihadapi. Bagian ujung jembatan di sisi Balikpapan akan berada tak jauh dari Lapangan Merdeka, di sekitarnya ada rumah jabatan Kapolda Kaltim dan Panglima Kodam VI Mulawarman, serta Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.

Di sisi Penajam di Nipah-Nipah tidak ditemui hambatan seperti itu, sebab kawasannya berupa pantai dan tidak ada bangunan.

Jembatan Teluk Balikpapan dibangun untuk melancarkan arus barang dan penumpang antara kedua wilayah. Bila menggunakan kapal fery penyeberangan yang saat ini beroperasi 24 jam diperlukan 2 jam menyeberangi Teluk.   

“Jalan tol untuk orang jadi sangat efisien. Kalau menumpang kapal feri tarifnya satu juta dan waktu tempuh 1 jam 30 menit. Dengan Jembatan Tol Teluk Balikpapan 10 menit sudah sampai. Mengenai tarif masuk tol dihitung Rp250 ribu perkendaraan sekali jalan ,” terang Rizal.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019