Samarinda (Antaranews Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur pada periode Januari-November 2018 mendatangkan (impor) berbagai komoditas dari negara penghasil senilai 4,25 miliar dolar AS, setara dengan Rp59,53 triliun jika rata-rata 1 dolar AS sama dengan Rp14.000.

"Adapun impor yang sebesar 4,25 miliar dolar itu mengalami kenaikan 48,30 persen ketimbang periode yang sama tahun 2017 yang tercatat 2,86 mliar dolar," ujar Kabid Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim, Siti Farisya Yana di Samarinda, Jumat.

Dari seluruh impor periode Januari-November 2018, impor barang migas mencapai 3,03 miliar dolar atau naik 42,99 persen, sedangkan impor barang nonmigas mencapai 1,22 miliar dolar atau naik sebesar 63,40 persen.

Rinciannya adalah impor bahan bakar mineral baik migas maupun nonmigas senilai 3,03 miliar dolar, terjadi kenaikan 42,92 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 2,12 miliar dolar AS.

Untuk impor nonmigas di luar bahan bakar mineral antara lain barang dari besi atau baja senilai 107,62 juta dolar, terjadi kenaikan cukup tinggi hingga 143,69 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai 44,16 juta dolar.

Kemudian impor reaktor nuklir, ketel, mesin, dan peralatan mekanis mencapai 614,65 juta dolar, mengalami kenaikan 90,98 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 321,83 juta dolar.

Impor kendaraan selain yang bergerak di atas rel kereta api, bagian, dan aksesorisnya tercatat 118,11 juta dolar atau naik 64,60 persen ketimbang periode sebelumnya yang senilai 71,76 juta dolar. Dilihat dari asal negara penghasil yang diimpor Kaltm pada Januari-November 2018, lanjut Yana, maka untuk komoditas migas antara lain dari Singapura senilai 353,82 juta dolar, dari Nigeria senilai 1,2 miliar dolar, dari Malaysia 290,76 juta dolar, dan impor dari Turki 196,05 juta dolar AS.

"Sedangkan impor nonmigas antara lain dari Tiongkok sebesar 281,23 juta dolar, dari Jepang tercatat 112,46 juta dolar, dari Amerika Serikat 179,04 juta dolar, dari Australia senilai 68,78 juta dolar, dan impor dari Singapura sebesar 115,22 juta dolar," kata Yana.(*)
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019