Balikpapan, (Antaranews Kaltim) – Sumarto Puji Hartono (17) yang tewas dalam kebakaran di RT 05 Kelurahan Telaga Sari, Balikpapan, ternyata adalah siswa yang berprestasi di sekolahnya, SMAN 5 Balikpapan.

    
Pada Selasa siang, sejumlah siswa SMAN 5 Balikpapan bertakziah ke lokasi kebakaran yang menghanguskan 2 rumah dan menewaskan 2 orang pada dinihari Senin 3/12 itu.

“Puji itu kalau tidak ranking  satu ya masuk 3 besar di kelas,” kata rekan almarhum Riza Handayani. Puji Hartono siswa kelas 12 IPA 1. Adapun korban yang seorang lagi adalah Gatri, 55 tahun, ibu korban.

Menurut Riza, dia terakhir bertemu kawannya itu pada Minggu 2/12 di SMAN 3 Balikpapan. Di sekolah itu ada sosialisasi mengenai beasiswa ke luar negeri. Puji tampak antusias mengikuti acara itu.

“Dengan prestasinya di kelas, dia kan memenuhi banyak syarat. Tapi Tuhan berkehendak lain,” kata Riza lagi.

Berbarengan dengan para siswa SMAN 5, hadir juga dua anggota DPRD Balikpapan, yaitu Rustam Djaseli dan Daeng Lala dari Komisi III. Keduanya turut menyatakan belasungkawa.

Dalam kesempatan itu Rustam minta warga giat menjaga lingkungan, antara lain dengan ronda siskamling. Hal tersebut dilatari hasil penyelidikan polisi yang menduga kebakaran tersebut disengaja.

“Sebab sumber api bisa dari mana saja,” kata Rustam.

Hasil penyelidikan polisi dari olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi, ditemukan fakta bahwa kebakaran tersebut disulut oleh Hasto Purnomo (47) alias Ipung, yang beralamat sama dengan kedua korban.

"Diduga sementara karena pelaku tak terima rumah ini sudah dijual oleh korban (Gatri, 55) yang merupakan saudari kandungnya," jelas Kepala Kepolisian Sektor Balikpapan Selatan Komisaris Polisi M Jufri R.

Ipung melakukan aksinya dengan menyiramkan 2 botol bensin ke kamar Gatri dan Puji Hartono yang bersebelahan. Keduanya sedang tidur di kamar masing-masing.

Api pun menyala. Sumarji, kakak ipar, melihat Ipung melakukan pembakaran tersebut. Sumarji menyerang Ipung dan keduanya berkelahi.

“Saya lihat Sumarji dan Ipung berkelahi, juga lihat api itu,” kata Santo, tetangga sebelah rumah Gatri.

Api yang membesar merambat ke rumah bernomor 15 di sebelahnya juga. Warga dan petugas dari 7 unit pemadam kebakaran tidak bisa lagi menolong Gatri dan Puji Hartono.

Sumarji menderita luka bakar hingga 30 persen, dan istri Sumarji, Garini (58) menderita luka bakar sampai 80 persen. Jenazah Gatri dan Puji Hartono dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo untuk divisum sementara Sumarji dan Garini dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018