Sangata (ANTARA News Kaltim) - Hujan deras yang mengguyur Kota Sangata dan wilayah hulu Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, pada Minggu (13/11) dan Senin (14/11) malam, mengakibatkan air Sungai Sangata mulai meluap meski belum memasuki kawasan padat penduduk.

Sejak Senin (14/11) malam hingga Selasa sore, luapan air sungai Sangata mulai naik akibat hujan yang turun dua hari berturut-turut cukup deras mengguyur kota Sangata dan sebagian wilayah pedalaman Kutai Timur.

"Banjir terjadi akibat hujan deras yang terjadi dua hari lalu di hulu, dan banjirnya baru sampai di Sangata. Biasanya kalau hari ini hujan di hulu, banjirnya besok sampai sungai," kata H Ruslan, warga suku asli Kutai Sangata.

Menurut dia, kalau hujan lokal banjir cepat sampai di Sungai Sangata, tetapi kalau hujan di wilayah hulu yang yang kadang dua hari.

"Hanya saja bagi kami suku Kutai lebih baik hujan lokal daripada hujan di bagian hulu. Kalau hujan lokal banjirnya tidak membahayakan karena hanya dalam waktu beberapa jam saja sudah surut. Sedangkan kalau hujan di pegunungan atau bagian hulu membahayakan, karena datangnya tidak bisa ditebak dan banjirnya bisa berhari-hari," kata H Ruslan.

Ia mengatakan hujan dan banjir lokal juga tidak membahayakan tanaman dan warga, karena cepat surut, sedangkan hujan di hulu sangat membahayakan dan merusak tanaman warga petani.

Wakil bupati Kutai Timur H.Ardiansyah mengimbau warga agar waspada dengan kondisi cuaca yang saat ini tidak menentu.

"Saat ini saya melihat sungai mulai meluap yang diakibatkan hujan di wilayah pedalaman, oleh karena itu warga masyarakat terutama yang tinggal di sekitar pinggiran sungai agar selalu waspada melihat kondisi sungai," katanya saat dikonfirmasi.

Menurut Wabup H Ardiansyah, meskipun kondisi banjir masih dalam status normal, namun akan lebih baik kalau kita terus memantau perkembangan yang setiap saat bisa terjadi. Begitu juga para petugas dari SAR dan pihak lain agar bersiap mengantisipasi kondisi air sungai Sangata. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011