Berau (Antaranews Kaltim) - Komite BPH Migas M. Ibnu Fajar dan M. Lobo Balia bersama anggota Komisi VII DPR RI H. Ikhwan Datu Adam, Bupati Berau H. Muharram dan Manager Retail Fuel Marketing Region VI PT Pertamina (Persero), Muhamad Resa bersama-sama meresmikan Program BBM Satu Harga ke-95 di SPBU Kompak 66.773.003 Kecamatan Biatan Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur.
Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan secara nasional memberi amanah kepada BPH Migas sebagai badan yang ditugasi mengawal agar Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM khusus penugasan dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia dengan harga yang sama.
BBM Satu Harga adalah bukti begitu besarnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat.
Dalam implementasi program BBM Satu Harga di Kecamatan Biatan Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur, BPH Migas berharap setiap pihak antara lain pemerintah daerah, pengusaha dan PT Pertamina (Persero) dapat bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik dalam menciptakan sistem yang dapat memudahkan masyarakat mendapatkan BBM secara adil.
"Jangan sampai ada hal-hal yang dapat mempersulit masyarakat dalam membutuhkan BBM," kata Komite BPH Migas Ibnu Fajar.
Pembangunan SPBU Kompak di wilayah 3T bukan merupakan hal yang mudah mengingat lokasi geografis dan ongkos angkut yang tinggi sehingga perlu dipastikan peruntukannya tepat sasaran.
Oleh karena itu perlu ada pengawasan dari pemerintah daerah dan aparat terkait agar Penyaluran BBM Satu Harga ini tepat sasaran, tidak boleh ada industri dan oknum yang menikmati Program BBM Satu Harga ini.
Secara nasional, dari tahun 2017 sampai tahun 2019 akan dibangun 160 Penyalur BBM Satu harga. Pada tahun 2017 telah terbangun 57 Penyalur BBM Satu Harga dengan rincian 54 Penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 3 Penyalur oleh PT. AKR Corporindo, TBK.
Untuk tahun 2018 target Penyalur BBM Satu Harga sebanyak 73 penyalur dengan rincian 67 penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 6 penyalur oleh PT. AKR Corporindo, TBK.
Realisasi saat ini dari tahun 2016 telah beroperasi di 120 lokasi BBM 1 harga dan telah diresmikan sebanyak 95 Penyalur BBM Satu Harga dengan rincian 90 penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 5 penyalur oleh PT. AKR Corporindo, TBK, termasuk Penyalur BBM Satu Harga di Kecamatan Biatan Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur yang merupakan titik penyalur BBM 1 Harga ke-95.
Penyalur BBM satu harga target tahun 2018 yang belum diresmikan namun telah beroperasi sebanyak 26 penyalur, sedangkan pada tahun 2019 ditargetkan 29 Penyalur beroperasi oleh PT Pertamina (Persero) dan 1 Penyalur oleh PT AKR Corporindo, Tbk.
Kuota volume JBT Minyak Solar untuk Kabupaten Berau tahun 2018 sebesar 15.998 KL dan realisasi hingga Oktober 2018 sebesar 13.826 KL (86,42%). Sedangkan kuota Volume JBKP (Bensin RON 88/Premium) untuk Kabupaten Berau sebesar 37.184 KL dan realisasi sampai Oktober 2018 adalah sebesar 26.122 KL (70,25%).
Sebelum program BBM Satu Harga bergulir, masyarakat yang berada di kawasan terluar dan perbatasan Indonesia membeli BBM dengan harga berkali-kali lipat dari harga di kota besar.
Dengan diresmikannya Program BBM Satu Harga ke-95 di SPBU KOMPAK 66.773.003 Kecamatan Biatan Kabupaten Berau, masyarakat di Kecamatan Biatan, kini bisa menikmati bahan bakar minyak dengan harga yang sama seperti di Pulau Jawa.
Sebelum adanya Program BBM Satu Harga di Biatan Kabupaten Berau, masyarakat di Kecamatan Biatan membeli premium dan solar sebesar Rp8.000-Rp10.000,-/liter. Setelah diresmikan Program BBM 1 Harga ini, Harga Premium menjadi Rp6.450,- liter dan Solar Rp5.150,-/liter.
"Saya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada presiden, Menteri ESDM, BPH Migas dan PT. Pertamina (Persero) yang telah memilih Biatan sebagai salah satu titik Program BBM Satu Harga. Ini suatu yang sangat berharga buat kami karena rakyat bisa mendapat harga BBM yang sama dengan daerah lain di Indonesia," kata Bupati Berau, Muharram peresmian.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI H. Ikhwan Datu Adam yang mengharapkan hadirnya SPBU Kompak di Biatan dapat memperkuat pasokan BBM ke daerah Berau.
"Dengan adanya SPBU ini mudah-mudahan kelangkaan BBM di Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten Berau tidak terjadi lagi," tuturnya.
Anggota Komite BPH Migas M. Ibnu Fajar pada saat peresmian SPBU kompak tersebut menyampaikan, pemerintah wajib menjamin ketersediaan BBM, karena itulah diluncurkan Program BBM Satu Harga ini.
Program BBM Satu Harga ini tidak lepas dari kebijakan yang dirilis langsung oleh Presiden Joko Widodo di Yahukimo, Papua, Oktober tahun 2016.
Program BBM Satu Harga merupakan pengejawantahan dari energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk menyukseskan program ini untuk menciptakan harga bahan bakar yang sama antar daerah.
Berbagai moda transportasi juga digunakan untuk memperlancar distribusi BBM, termasuk mengoperasikan pesawat pengangkut BBM ke sejumlah wilayah 3T (terdepan, terpencil, dan terluar).
Pemerintah dan stakeholder telah bahu membahu dalam pelaksanaan program BBM Satu Harga guna mewujudkan sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
BPH Migas bertanggung jawab terhadap perwujudan tiga keadilan, yaitu Keadilan Ketersediaan, Keadilan Distribusi dan Keadilan Harga di bidang hilir minyak dan gas bumi.
"Kami berharap dengan terbangunnya SPBU Kompak di Kecamatan Biatan Kabupaten Berau , Provinsi Kalimantan Timur ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan PT Pertamina (Persero) juga diharapkan untuk terus menjamin pasokan BBM SPBU Kompak ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan secara nasional memberi amanah kepada BPH Migas sebagai badan yang ditugasi mengawal agar Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM khusus penugasan dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia dengan harga yang sama.
BBM Satu Harga adalah bukti begitu besarnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat.
Dalam implementasi program BBM Satu Harga di Kecamatan Biatan Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur, BPH Migas berharap setiap pihak antara lain pemerintah daerah, pengusaha dan PT Pertamina (Persero) dapat bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik dalam menciptakan sistem yang dapat memudahkan masyarakat mendapatkan BBM secara adil.
"Jangan sampai ada hal-hal yang dapat mempersulit masyarakat dalam membutuhkan BBM," kata Komite BPH Migas Ibnu Fajar.
Pembangunan SPBU Kompak di wilayah 3T bukan merupakan hal yang mudah mengingat lokasi geografis dan ongkos angkut yang tinggi sehingga perlu dipastikan peruntukannya tepat sasaran.
Oleh karena itu perlu ada pengawasan dari pemerintah daerah dan aparat terkait agar Penyaluran BBM Satu Harga ini tepat sasaran, tidak boleh ada industri dan oknum yang menikmati Program BBM Satu Harga ini.
Secara nasional, dari tahun 2017 sampai tahun 2019 akan dibangun 160 Penyalur BBM Satu harga. Pada tahun 2017 telah terbangun 57 Penyalur BBM Satu Harga dengan rincian 54 Penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 3 Penyalur oleh PT. AKR Corporindo, TBK.
Untuk tahun 2018 target Penyalur BBM Satu Harga sebanyak 73 penyalur dengan rincian 67 penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 6 penyalur oleh PT. AKR Corporindo, TBK.
Realisasi saat ini dari tahun 2016 telah beroperasi di 120 lokasi BBM 1 harga dan telah diresmikan sebanyak 95 Penyalur BBM Satu Harga dengan rincian 90 penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 5 penyalur oleh PT. AKR Corporindo, TBK, termasuk Penyalur BBM Satu Harga di Kecamatan Biatan Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur yang merupakan titik penyalur BBM 1 Harga ke-95.
Penyalur BBM satu harga target tahun 2018 yang belum diresmikan namun telah beroperasi sebanyak 26 penyalur, sedangkan pada tahun 2019 ditargetkan 29 Penyalur beroperasi oleh PT Pertamina (Persero) dan 1 Penyalur oleh PT AKR Corporindo, Tbk.
Kuota volume JBT Minyak Solar untuk Kabupaten Berau tahun 2018 sebesar 15.998 KL dan realisasi hingga Oktober 2018 sebesar 13.826 KL (86,42%). Sedangkan kuota Volume JBKP (Bensin RON 88/Premium) untuk Kabupaten Berau sebesar 37.184 KL dan realisasi sampai Oktober 2018 adalah sebesar 26.122 KL (70,25%).
Sebelum program BBM Satu Harga bergulir, masyarakat yang berada di kawasan terluar dan perbatasan Indonesia membeli BBM dengan harga berkali-kali lipat dari harga di kota besar.
Dengan diresmikannya Program BBM Satu Harga ke-95 di SPBU KOMPAK 66.773.003 Kecamatan Biatan Kabupaten Berau, masyarakat di Kecamatan Biatan, kini bisa menikmati bahan bakar minyak dengan harga yang sama seperti di Pulau Jawa.
Sebelum adanya Program BBM Satu Harga di Biatan Kabupaten Berau, masyarakat di Kecamatan Biatan membeli premium dan solar sebesar Rp8.000-Rp10.000,-/liter. Setelah diresmikan Program BBM 1 Harga ini, Harga Premium menjadi Rp6.450,- liter dan Solar Rp5.150,-/liter.
"Saya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada presiden, Menteri ESDM, BPH Migas dan PT. Pertamina (Persero) yang telah memilih Biatan sebagai salah satu titik Program BBM Satu Harga. Ini suatu yang sangat berharga buat kami karena rakyat bisa mendapat harga BBM yang sama dengan daerah lain di Indonesia," kata Bupati Berau, Muharram peresmian.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI H. Ikhwan Datu Adam yang mengharapkan hadirnya SPBU Kompak di Biatan dapat memperkuat pasokan BBM ke daerah Berau.
"Dengan adanya SPBU ini mudah-mudahan kelangkaan BBM di Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten Berau tidak terjadi lagi," tuturnya.
Anggota Komite BPH Migas M. Ibnu Fajar pada saat peresmian SPBU kompak tersebut menyampaikan, pemerintah wajib menjamin ketersediaan BBM, karena itulah diluncurkan Program BBM Satu Harga ini.
Program BBM Satu Harga ini tidak lepas dari kebijakan yang dirilis langsung oleh Presiden Joko Widodo di Yahukimo, Papua, Oktober tahun 2016.
Program BBM Satu Harga merupakan pengejawantahan dari energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk menyukseskan program ini untuk menciptakan harga bahan bakar yang sama antar daerah.
Berbagai moda transportasi juga digunakan untuk memperlancar distribusi BBM, termasuk mengoperasikan pesawat pengangkut BBM ke sejumlah wilayah 3T (terdepan, terpencil, dan terluar).
Pemerintah dan stakeholder telah bahu membahu dalam pelaksanaan program BBM Satu Harga guna mewujudkan sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
BPH Migas bertanggung jawab terhadap perwujudan tiga keadilan, yaitu Keadilan Ketersediaan, Keadilan Distribusi dan Keadilan Harga di bidang hilir minyak dan gas bumi.
"Kami berharap dengan terbangunnya SPBU Kompak di Kecamatan Biatan Kabupaten Berau , Provinsi Kalimantan Timur ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan PT Pertamina (Persero) juga diharapkan untuk terus menjamin pasokan BBM SPBU Kompak ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018