Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Produk bahan bakar minyak (BBM) pertamax turbo RON 98 mulai dijual di Balikpapan, Banjarmasin-Kalimantan Selatan, dan Palangkaraya-Kalimantan Tengah mulai Sabtu (10/11) dengan harga Rp12.450 per liter.

Di Kota Minyak Balikpapan pertamax turbo tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Km 4 Jalan Soekarno-Hatta dan SPBU COCO (company owned company operated alias milik Pertamina sendiriI di Jalan MT Harjono.

"Karena masih baru, targetnya penetrasi pasar dulu," kata General Manager Marketing Operation Region (GM MOR) VI Pertamina Muhamad Reza di Balikpapan, Senin.

Sejauh ini di Kalimantan Timur dari sekira 48 ribu Kilo Liter (KL) konsumsi BBM per bulan, 60 persennya adalah bahan bakar non subsidi, yaitu 9 persennya pertamax (RON 92) dan 48 persen pertalite (RON 90). Premium (RON 88) bersubsidi konsumsinya 42 persen.

"Selanjutnya target kita 10 persen saja dari pelanggan pertamax yang 9 persen itu," lanjut Manajer Humas dan CSR Pertamina Kalimantan Yudi Nugraha.

Sementara ini suplai pertamax turbo dikirim dari Pontianak, Kalimantan Barat, kota pertama di Kalimantan yang dikenalkan Pertamina kepada pertamax turbo. Dengan jarak sekitar 1.500 km perlu 10 hari untuk setiap kali pengiriman. 

Lebih jauh Reza menjelaskan bahwa pertamax turbo yang diproduksi di Kilang Balongan, Jawa Tengah, itu didesain untuk mesin-mesin kendaraan yang memiliki kompresi tinggi seperti mesin-mesin sekarang.

Mesin-mesin seperti itu ada di mobil sedan-sedan buatan Eropa seperti Mercedes Benz, Volvo, Lamborghini, Ferrari, berbagai tipe sedan dan SUV (special utility vehicle) terbaru keluaran Jepang seperti Toyota, Honda, dan Suzuki, juga mobil Amerika seperti Jeep, termasuk juga sepeda motor berkapasitas mesin besar keluaran pabrikan, baik dari Eropa, Amerika, ataupun Jepang.

Selama ini para pemilik kendaraan-kendaraan tersebut sudah biasa menggunakan pertamax, BBM berwarna biru dengan RON 92 sesuai dengan anjuran dari pabriknya.

"Sekarang dengan RON 98 maka mesinnya bisa bekerja lebih optimal lagi," kata Reza.

Semankin tinggi angka "research octane number" atau RON, atau angka oktan, semakin bagus tingkat pembakaran di dalam mesin. Bahan bakar beroktan tinggi efisien karena baru terbakar setelah mendapat percikan api dari busi di dalam silinder mesin.

"Dengan konsumsi BBM lebih sedikit kendaraan dapat menempuh jarak lebih jauh. Oktan yang tinggi juga membuat pembakaran sempurna dan tidak membuat silinder mesin berkerak. Mesin jadi lebih awet," jelas Reza.

"Gas buangnya juga jadi lebih bersih, lebih ramah lingkungan," sambung Yudi Nugraha.

Pertamax turbo dalam sejumlah kesempatan uji emisi menghasilkan gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NO2), dan hidrokarbon (HC) alias kerak yang lebih sedikit. Senyawa-senyawa tersebut diketahui sebagai gas yang turut ambil dalam efek rumah kaca atau pemanasan global.

Pertamax turbo jadi lebih ramah lingkungan juga karena mengandung sulfur atau belerang yang lebih sedikit. Dari gas buang mesin yang menggunakan pertamax turbo didapat sulfur kurang dari 50 ppm (part per million).

"Kandungan sulfur yang dibawah 50 ppm itu sudah sesuai dengan standar Euro 4," kata Yudi Nugraha. Euro 4 adalah standar yang dikeluarkan Uni Eropa tentang emisi gas buang kendaraan dan jenis BBM. (*)

 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018