Penajam (Antaranews Kaltim) - Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Tohar, meminta kekurangan pasokan listrik di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung menjadi usulan program prioritas pada 2019.

"Penambahan daya listrik harus jadi program prioritas yang diusulkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pada anggaran 2019," tegas Tohar di Penajam, Selasa.

Rencana kerja Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menurut Sekkab, ditentukan dari usulan masing-masing SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkungan pemerintah kabupaten setempat.

"Usulan SKPD itu yang aspiratif dan amanah untuk kepentingan masyarakat, tetapi disesuaikan kondisi kas daerah," jelas Tohar.

Rencana penambahan daya listrik di RSUD Ratu Aji Putri Botung sempat diusulkan sebanyak dua kali, namun dicoret Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Usulan penambahan daya listrik pertama diajukan pada APBD Perubahan 2017, tetapi terkendala ketersediaan daya listrik PT PLN (Persero) Ranting Petung, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang masih minim.

Kemudian kembali diusulkan pada APBD 2018, namun dirasionalisasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah, sebab kondisi anggaran sedang mengalami defisit.

RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara membutuhkan tambahan daya listrik menjadi 1,1 megawatt, sehingga dapat mengoperasionalkan peralatan dan ruangan pelayanan medis.

PT PLN (Persero) sudah menyanggupi untuk melakukan penambahan daya listrik di RSUD Ratu Aji Botung tersebut, karena saat ini sudah terkoneksi dengan sistem Barito, Kalimantan Selatan.

Kapasitas daya listrik yang dimiliki RSUD Ratu Aji Putri Botung hingga saat ini hanya 197 kilovolt ampere (kVA), dan hanya mengandalkan dua mesin genset untuk mengatasi masalah kekurangan pasokan listrik itu.

Terbatasnya daya listrik yang dimiliki RSUD Ratu Aji Putri Botung tersebut, tidak mencukupi untuk operasional peralatan dan sejumlah ruangan pelayanan medis. (*)


 

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018