Penajam (Antaranews Kaltim) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sepinggan, Kota Balikpapan, Kaltim, menyebutkan potensi kebakaran lahan di wilayah Penajam Paser Utara tinggi.

"Sebelumnya terpantau 13 titik panas, dan kini 15 yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan di Penajam Paser Utara," kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila ketika dihubungi di Penajam, Senin.

Titik panas kebakaran hutan dan lahan tersebut, lanjut Nurlalia, terpantau di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Penajam, Babulu dan Kecamatan Sepaku.

Hujan yang tidak merata di wilayah Penajam Paser Utara beberapa hari terakhir menurut dia, belum mengurangi titik panas atau menurunkan risiko kebakaran hutan dan lahan.

"Masih jarang turun hujan, jika hujan juga tidak merata di seluruh wilayah Penajam Paser Utara. Sehingga belum mengurangi titik panas dan risiko kebakaran masih cukup tinggi di lahan gambut," jelas Nurlaila.

Hingga saat ini wilayah Kecamatan Penajam dan Sepaku memiliki risiko cukup tinggi terjadi kebakaran hutan dan lahan, terutama kabakaran lahan gambut.

Total luasan lahan yang terbakar di wilayah Penajam Paser Utara sejak Maret 2018, seluas 217 hektare.

"Dari 217 total lahan yang terbakar di wilayah Penajam Paser Utara itu, 107 hektare yang terbakar di antaranya merupakan lahan gambut," ujar Nurlaila.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sepinggan, Kota Balikpapan tambahnya, titik panas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Penajam Paser Utara diprediksi terus meningkat.

Nurlaila menegaskan, untuk bisa menekan jumlah titik panas kabakaran hutan dan lahan di wilayah Penajam Paser Utara dibutuhkan hujan minimal tiga kali dalam sepekan. (*)

 

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018