Tana Paser (Antaranews Kaltim)-Pemerintah Kabupaten Paser menggandeng tokoh agama untuk pemberian vaksin Measles Rubella (MR), mengingat capaian vaksinasi di daerah itu baru mencapai 52 persen.
"Kita akan libatkan tokoh agama untuk pemberian vaksin MRa karena saat ini capaiannya baru 52 persen,” kata Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi ditemui di Tanah Grogot, Kamis (4/10).
Ia mengatakan, padahal satu bulan lalu Pemkab Paser telah mencanangkan vaksinasi MR di Kecamatan Batu Sopang. Selama satu bulan itu juga Dinkes Paser menargetkan selesai atau pencapaian 95 persen di akhir September.
"Karena belum memenuhi target,maka diperpanjang hingga akhir Oktober. Meski demikian capaian kita di atas kota Balikpapan,” ucap Yusriansyah.
Oleh karena itu lanjut dia , Pemkab Paser akan kembali mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya pemberian vaksin MR.
"Kita imbau kepada lurah, camat, agar melibatkan masyarakat dan tokoh agama, untuk mensosialisasikan pentingnya pemberian vaksin MR ini,” katanya.
Yusriansyah mengungkapkan kendala yang dihadapi selama program vaksinasi adalah berasal dari pihak orangtua yang tidak memperkenankan anaknya diberikan vaksin Measles Rubella.
Adanya kontroversi asal muasal vaksin Measles Rubella , padahal Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mubah, atau membolehkan pemberian vaksin itu.
"Memang MUI sudah mengeluarkan fatwa boleh diberikan vaksin, untuk kondisi darurat. Pemberian vaksin perlu dilakukan mengingat resiko atau dampak yang ditimbulkan apabila tidak diberikan vaksin,” jelas Yusriansyah.
Seperti diketahui katanya dampak dari tidak diberikannya vaksin MR yaitu komplikasi campak yang dapat menyebabkan radang otak, cacat permanen, hingga radang paru-paru. Dikhawatirkan Rubella dapat menular ke ibu hamil yang mengakibatkan anaknya cacat.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Paser tercatat, dari 19 Puskesmas yang sudah melakukan imunisasi MR , masih ada cakupannya dibawah 50 persen , seperti Puskesmas Batu Kajang (15,97 persen), Muara Komam (30,75 persen), Lolo (39,12 persen), Long Kali (44,24 persen), Long Ikis (44,37 persen), dan Puskesmas Senaken (46 persen).
Selain itu ada juga Puskesmas cakupan imunisasi MR tertinggi di antaranya Puskesmas Krayan (94,98 persen), Suatang Baru (84,81 persen), Muser (85,13 persen), Tanjung Aru (82,03 persen). Sedangkan di Ibukota Kabupaten, Tanah Grogot baru mencapai 68,72 persen. (*/Kominfo Paser)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Kita akan libatkan tokoh agama untuk pemberian vaksin MRa karena saat ini capaiannya baru 52 persen,” kata Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi ditemui di Tanah Grogot, Kamis (4/10).
Ia mengatakan, padahal satu bulan lalu Pemkab Paser telah mencanangkan vaksinasi MR di Kecamatan Batu Sopang. Selama satu bulan itu juga Dinkes Paser menargetkan selesai atau pencapaian 95 persen di akhir September.
"Karena belum memenuhi target,maka diperpanjang hingga akhir Oktober. Meski demikian capaian kita di atas kota Balikpapan,” ucap Yusriansyah.
Oleh karena itu lanjut dia , Pemkab Paser akan kembali mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya pemberian vaksin MR.
"Kita imbau kepada lurah, camat, agar melibatkan masyarakat dan tokoh agama, untuk mensosialisasikan pentingnya pemberian vaksin MR ini,” katanya.
Yusriansyah mengungkapkan kendala yang dihadapi selama program vaksinasi adalah berasal dari pihak orangtua yang tidak memperkenankan anaknya diberikan vaksin Measles Rubella.
Adanya kontroversi asal muasal vaksin Measles Rubella , padahal Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mubah, atau membolehkan pemberian vaksin itu.
"Memang MUI sudah mengeluarkan fatwa boleh diberikan vaksin, untuk kondisi darurat. Pemberian vaksin perlu dilakukan mengingat resiko atau dampak yang ditimbulkan apabila tidak diberikan vaksin,” jelas Yusriansyah.
Seperti diketahui katanya dampak dari tidak diberikannya vaksin MR yaitu komplikasi campak yang dapat menyebabkan radang otak, cacat permanen, hingga radang paru-paru. Dikhawatirkan Rubella dapat menular ke ibu hamil yang mengakibatkan anaknya cacat.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Paser tercatat, dari 19 Puskesmas yang sudah melakukan imunisasi MR , masih ada cakupannya dibawah 50 persen , seperti Puskesmas Batu Kajang (15,97 persen), Muara Komam (30,75 persen), Lolo (39,12 persen), Long Kali (44,24 persen), Long Ikis (44,37 persen), dan Puskesmas Senaken (46 persen).
Selain itu ada juga Puskesmas cakupan imunisasi MR tertinggi di antaranya Puskesmas Krayan (94,98 persen), Suatang Baru (84,81 persen), Muser (85,13 persen), Tanjung Aru (82,03 persen). Sedangkan di Ibukota Kabupaten, Tanah Grogot baru mencapai 68,72 persen. (*/Kominfo Paser)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018