Samarinda (Antaranews Kaltim)- Sejumlah atlet panjat tebing asal Provinsi Kalimantan Timur dikabarkan dalam kondisi selamat dalam peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,7 SR di Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah.

Diketahui bahwa atlet panjat tebing Kaltim tengah berada di kota Palu, Sulawesi Tengah untuk mengikuti kejurnas panjat tebing open 2018 di Kota Palu, saat peristiwa gempa terjadi.

Menurut Sekretaris Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia ( FPTI) Ahmad Juanda di Samarinda, Sabtu, pada kejurnas tersebut ada sejumlah atlet Kaltim dari kota Balikpapan dan Kutai Timur yang ikut berpartisipasi. 

"Total atlet yang berangkat masih kami data, pasalnya kejuaraan tersebut bersifat open turnamen yang diikuti oleh klub panjat tebing maupun individu atlet, tapi untuk sementara terekam data ada empat atlet dari Balikpapan dan dua atlet dari Sangatta, Kutai Timur," kata Juanda.

Ia mengatakan berdasarkan laporan dari grup panjat tebing menyebutkan bahwa sejumlah atlet Kaltim dalam kondisi selamat atas peristiwa gempa tersebut.

"Kami sempat melalukan kontak dengan Nova salah satu pemanjat Kaltim, namun komunikasi terputus, tapi dia sempat mengatakan bahwa anak- anak Kaltim dalam kondisi selamat, karena mereka mengungsi di atas bukit," tutur Juanda.

Saat ini, lanjut Juanda, pamanjat Kaltim tersebut telah dievakuasi di salah satu kerabat panjat tebing yang berada jauh dari Kota Palu.

Sementara itu atlet panjat tebing Kaltim, Pangeran Sapto ketika dikonfirmasi memgaku masih berada di Balikpapan dan belum berangkat ke Kota Palu.

Namun, Ia mengatakan sejumlah rekannnya yakni Jamal, Nova dan dua pemanjat lainnya sudah lebih dulu berangkat menuju kota Palu pada Jumat pagi.

"Sedianya hari ini 29 September 2018 kejuaraan akan mulai berlangsung, namun melihat kondisi kerusakan gempa besar kemungkinan kejuaraan di batalkan," jelasnya.

Wakil Ketua Umum IV Pengurus Pusat FPTI Ahmad Subhan membenarkan bahwa sejumlah atlet panjat tebing asal Kaltim berada di kota Palu saat gempa terjadi di kota tersebut.

"Kami terus memantau perkembangan dilapangan, dan untuk sementara memang belum ada laporan terkait korban dari komunitas panjat tebing," kata Subhan yang juga sebagai pembina pengprov FPTI Kaltim. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018