Kuala Lumpur (Antaranews) - Pertandingan tim nasional sepak bola U-16 Indonesia melawan India di laga terakhir Grup C Piala U-16 Asia 2018 pada hari ini, Kamis (27/9), akan menjadi arena adu pemain yang dapat berlari cepat.

Hal ini bisa dilihat dari jejak kedua tim pada dua laga sebelumnya di Grup C, dimana Indonesia maupun India kerap menggunakan formasi 4-3-3 yang menumpukan serangan kepada kecepatan para pemain sayap untuk membongkar pertahanan lawan.

Di kubu Indonesia, tiga pemain cepat yang menjadi pilihan utama pengisi slot lini depan adalah Mochammad Supriadi di sisi kiri, Amiruddin Bagus di tengah dan Amanar Abdillah di kanan.

Dengan formasi ini, Indonesia berhasil menang 2-0 atas Iran di pertandingan perdana Grup C. Salah satu golnya yang dicetak Amiruddin Bagus, datang dari skema sayap. 

Pergerakan Supriadi dari sayap kiri diakhiri umpan menyilang ke kotak penalti yang disambar Bagus hingga menjadi gol.

Namun, saat seri 1-1 melawan Vietnam, Senin (24/9), kombinasi sayap seperti saat menundukkan Iran pada awalnya kurang terlihat. Ketidakhadiran Supriadi sejak menit pertama membuat tusukan Indonesia dari sisi kiri tak optimal.

Pengganti Supriadi, Muhammad Yudha, belum bisa maksimal dalam menyerang. Maklum, posisi aslinya adalah bek kiri.

Meskipun demikian, gol Indonesia saat bersua Vietnam tetap saja berawal dari sayap. Amiruddin Bagus yang digeser ke kiri mengirimkan umpan pendek ke kotak penalti lawan yang akhirnya diubah penyerang tengah Sutan Zico menjadi gol.

Kondisi-kondisi tersebut menunjukkan betapa krusialnya tusukan-tusukan cepat dari sayap bagi Indonesia. Situasi serupa juga terjadi di kubu India.

Dari dua partai Grup C sebelum bertemu Indonesia, yakni kontra Vietnam dan Iran, pelatih India Bibiano Fernandes tidak pernah mengganti tiga pemain depannya, yakni Vikram Partap Singh, Bekey Oram dan Ridge Melvin Demello.

Memang, dalam dua laga itu, India cuma mencetak satu gol yang ditorehkan Vikram Singh dari titik penalti saat mengandaskan perlawanan Vietnam 1-0. Namun, India memiliki beberapa peluang berbahaya baik ke gawang Vietnam maupun Iran.

Sayangnya penyelesaian akhir mereka tidak akurat sehingga bola ditepis kiper lawan atau melenceng dari sasaran.

Terkait jumlah gol itu, pelatih tim Garuda Asia, julukan timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini menyatakan hal tersebut tidak bisa menggambarkan kualitas sebenarnya dari India.

"Saya tidak melihat jumlah gol sebagai kelemahan. Gol itu hanya masalah eksekusi saja. India punya beberapa peluang berbahaya saat bersua Vietnam," tutur Fakhri.

Fakhri Husaini menyebut setidak-tidaknya ada dua sosok di skuat India yang menjadi perhatiannya.

"Ada beberapa pemain yang kami waspadai seperti kaptennya Vikram Singh yang bernomor punggung enam dan pemain bernomor punggung tujuh, yakni Ravi Bahadur Rana," kata pelatih asal Aceh tersebut.

Pelatih India Bibiano Fernandes juga menganggap Indonesia lawan yang tangguh, terbukti Garuda Asia berhasil menaklukkan tim kuat Iran 2-0.

"Laga melawan Indonesia tidak akan berjalan mudah. Mereka memiliki pemain-pemain yang bugar dan sangat kuat di lini serang," ujar Bibiano.

Walau begitu, pelatih yang memimpin timnas U-16 India juara turnamen empat negara di Serbia pada Mei 2018 itu tetap percaya diri bisa menundukkan Indonesia.

"Kepercayaan diri kami sebagai sebuah unit terus tumbuh. Kami akan tunjukkan kepada Indonesia kualitas terbaik dari tim ini," kata Bibiano.

Indonesia hanya membutuhkan satu poin dari pertandingan melawan India, Kamis (27/9), untuk lolos ke perempatfinal Piala U-16 Asia. Laga ini akan digelar mulai pukul 20.45 waktu Malaysia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.

Di jam dan hari yang sama, akan berlangsung pula pertandingan Vietnam versus Iran di Stadion Arena Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Untuk kedua tim ini, mereka harus saling mengalahkan kalau ingin mencapai delapan besar karena hasil seri akan membuat keduanya tersingkir dari turnamen.

Saat ini di Grup C, Indonesia berada di puncak klasemen sementara dengan empat poin dari dua pertandingan. Di posisi kedua India menyusul dengan poin yang sama tetapi kalah selisih gol.

Sedangkan di peringkat ketiga dan keempat bertengger masing-masing Vietnam dan Iran yang baru mengoleksi satu poin hasil dari dua laga. (*)

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018