Samarinda (Antaranews Kaltim) - Pondok Pesantren Nurul Khairat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, berhasil menjadi juara Liga Santri Nusantara (LSN) IV/ 2018 untuk regional Kalimantan I atau Kalimantan Timur dan Kalimantan Utaran (Kaltimtara).

Gelar juara regional Kaltimtara cabang olahraga sepak bola di lingkungan santri ini bukan pertama kalinya diraih oleh Ponpes Nurul Khairat, pada gelaran tahun sebelumnya, Nurul Khairat juga meraih gelar yang sama.

"Ini gelar juara kedua bagi Nurul Khairat, semoga gelar juara bertahan yang disandang bisa membawa prestasi yang lebih baik saat bersaing di level nasional," kata Koordinator LSN Regional Kalimantan I, Ali Mahmudi kepada awak media di Samarinda, Rabu.

Ia menilai pelaksanaan? Liga Santri ini telah memberi dampak positif bagi dunia olahraga.

Pasalnya para peserta tetap mengutamakan sportivitas dan "fair play" saat pertandingan.

"Wujud sportivitas tinggi ini patut ditiru dalam olahraga manapun. Semua tim bersaing tapi tetap menghargai satu sama lain. Emosi itu wajar karena mereka anak muda. Tapi di LSN ini emosi tidak berlebihan," ungkap Ali Mahmudi.

Ia menjelaskan bahwa LSN ke IV/2018 Regional Kalimantan I (Kaltimtara) dihelat di Stadion Sempaja Kalimantan Timur, Selasa (4/9) ??? Liga ini diikuti 17 tim dari pondok pesantren se Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Menurut Ali Hamdi, kualitas LSN regional Kalimantan I ini dinilai lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Bahkan ia meyakini, melalui LSN tahun ini akan bisa memunculkan bibit pesepak bola nasional.

"Jangan lupakan pesantren itu melahirkan pemain seperti Ahmad Bustomi. Liga Santri juga sudah melahirkan striker timnas U-19 Rafli Mursalim yang sekarang main di Mitra Kukar. Semangat inspirasi ini yang kami gaungkan? semoga tahun depan akan lebih serius dan meningkat lagi," tuturnya.

Sementara itu tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Kaltim, Sudarno turut mengapresiasi gelaran LSN.

Ia mengatakan perhelatan LSN sangat mendidik dan memberikan ruang untuk? para Santri untuk bisa berprestasi di Bidang olahraga.

"LSN sangat berbeda dan sangat unik, punya nilai keunikan yang mendidik. Ini beda kalau ada pelanggaran, pemain akan jabat tangan. Kalau dikartu kuning oleh wasit, pemain akan mencium tangan wasit. Ini bentuk penghormatan terhadap pengadil lapangan. Karakternya harus ditingkatkan untuk dibangun, sebab ini budaya yang bagus," ujar Sudarno.

Gelaran LSN IV/2018 regional Kaltimtara 2018 menobatkan Ponpes Nurul Khairat sebagai juara.

Sedangkan peringkat kedua diraih Ponpes Nurul Islam Tenggarong Seberang dan juara ketiga diraih Ponpes Al Muhajirin Loa Janan, Kutai Kartanegara.

Raihan juara regional membawa? Nurul Khairat berhak mewakili Kaltim- Kaltara ke tingkat nasional yang akan digelar di Solo, Jawa Tengah? pada 1-8 Oktober 2018 mendatang. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018