Tana Paser (Antaranews Kaltim) -Tana Paser (Antaranews Kaltim)-Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi meninjau tiga proyek pembangunan jalan di Kecamatan Paser Belengkong didampingi  Ketua DPRD Paser Kaharudin dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) serta sejumlah Kepala OPD.

“Saya kerap kali menerima keluhan masyarakat karena jalan perdesaan sering mengalami kerusakan,” kata Yusriansyah di Tanah Grogot ,Selasa (4/9).

Ia mengatakan pembangunan jalan di Suatang Keteban menggunakan  anggaran Multiyears (tahun jamak) dengan metode rigid, karena kontruksi tanahnya berbeda dan supaya lebih tahan lama. 

"Oleh karena itu sekalian dikerjakan dengan beton supaya kualitasnya bagus," kata Yusriansyah.

Menurutnya pembangunan jalan lingkungan di Desa Suatang Keteban sepanjang 9,7 kilometer yang menelan dana sebesar Rp40 milyar, dengan metode pembangunan tahun jamak periode 2017-2020 melalui APBD.

Setelah meninjau jalan di Suatang Keteban, rombongan bupati melanjutkan meninjau dua proyek jalan lainnya yaitu ruas Jalan Simpang Batu-Suliliran Baru dan Seniung Jaya, yang keduanya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Kedua ruas jalan  tersebut  menurut Yusriansyah merupakan ruas jalan yang sering digunakan masyarakat di antaranya sebagai akses mengangkut hasil perkebunan kelapa sawit.

"Ini yang sering diprotes warga ke saya karena jalan di desa rusak akibat aktivitas kendaraan truk pengangkut kelapa sawit,  warga  kesulitan  membawa  hasil perkebunan karena jalan rusak.," katanya. 

Namun  kata Yusriansyah pemerintah kabupaten terus berupaya melakukan pembangunan jalan perdesaan guna menunjang kegiatan perekonomian masyarakat.

Sementara Kepala Dinas PU Paser Bahtiar Effendi mengatakakan setidaknya dana Rp15 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) digelontorkan untuk pembangunan ruas jalan Simpang Batu-Suliliran dan Seniung Jaya.

"Pengaspalan jalan Simpang Batu-Suliliran sepanjang 2,9 Kilometer dengan biaya sekitar Rp8 miliar, sedangkan yang di Seniung Jaya sepanjang 2,6 Kilometer dengan biaya Rp7,5 miliar," ucap Bahtiar.(*/kominfo Paser)

didampingi  Ketua DPRD Paser Kaharudin dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) serta sejumlah Kepala OPD.

"Saya kerap kali menerima keluhan masyarakat karena jalan perdesaan sering mengalami kerusakan,” kata Yusriansyah di Tanah Grogot ,Selasa (4/9).

Ia mengatakan pembangunan jalan di Suatang Keteban menggunakan  anggaran Multiyears (tahun jamak) dengan metode rigid, karena kontruksi tanahnya berbeda dan supaya lebih tahan lama. 

"Oleh karena itu sekalian dikerjakan dengan beton supaya kualitasnya bagus," kata Yusriansyah.

Menurutnya pembangunan jalan lingkungan di Desa Suatang Keteban sepanjang 9,7 kilometer yang menelan dana sebesar Rp40 milyar, dengan metode pembangunan tahun jamak periode 2017-2020 melalui APBD.

Setelah meninjau jalan di Suatang Keteban, rombongan bupati melanjutkan meninjau dua proyek jalan lainnya yaitu ruas Jalan Simpang Batu-Suliliran Baru dan Seniung Jaya, yang keduanya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Kedua ruas jalan  tersebut  menurut Yusriansyah merupakan ruas jalan yang sering digunakan masyarakat di antaranya sebagai akses mengangkut hasil perkebunan kelapa sawit.

"Ini yang sering diprotes warga ke saya karena jalan di desa rusak akibat aktivitas kendaraan truk pengangkut kelapa sawit,  warga  kesulitan  membawa  hasil perkebunan karena jalan rusak.," katanya. 

Namun  kata Yusriansyah pemerintah kabupaten terus berupaya melakukan pembangunan jalan perdesaan guna menunjang kegiatan perekonomian masyarakat.

Sementara Kepala Dinas PU Paser Bahtiar Effendi mengatakakan setidaknya dana Rp15 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) digelontorkan untuk pembangunan ruas jalan Simpang Batu-Suliliran dan Seniung Jaya.

"Pengaspalan jalan Simpang Batu-Suliliran sepanjang 2,9 Kilometer dengan biaya sekitar Rp8 miliar, sedangkan yang di Seniung Jaya sepanjang 2,6 Kilometer dengan biaya Rp7,5 miliar," ucap Bahtiar.(*/kominfo Paser)


 

Pewarta: R.Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018