Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Bupati Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Bonifasius Belawan Geh mengatakan, perpustakaan merupakan salah satu wadah untuk mencerdaskan bangsa karena di dalamnya banyak bahan bacaan yang dapat meningkatkan kapasitas diri.

Oleh karena itu, saya mengapresiasi keberadaaan Perpustakaan Desa "Pelita Harapan" di Kampung Ujoh Bilang yang merupakan Ibu Kota Mahulu, sehingga masyarakat dan siswa bisa datang ke perpustakaan untuk menambah pengetahuan, ujarnya di Ujoh Bilang, Senin.

Keberadaan Perpustakaan Pelita Hati lokasinya cukup strategis karena dekat dengan tiga sekolah di Ujoh Bilang, yakni SD, SMP, SMA, dan di pinggir lapangan sehingga memudahkan warga untuk datang dan menikmati sejumlah buku sesuia dengan yang diinginkan karena di perpustakaan terdapat beberapa judul buku.

Ia menjelaskan perpustakaan Pelita Hati merupakan pioner karena saat ini menjadi satu-satunya perpustakaan desa yang ada di Mahulu, sehingga ia berharap dapat diikuti kampung lain karena perpustakaan bisa menjadi referensi bagi masyarakat dalam kaitan pengembangan wawasan.

Apalagi isi buku di perpustakaan menyesuikan dengan kondisi dan potensi kampung baik terkait perkebenunan, pertanian tanaman pangan, perikanan, maupun potensi ekonomi lain yang bebasis masyarakat.

Sebelumnya, saat meresmikan Perpustakaan Pelita Hati yang bertepatan dengan peringatan HUT RI ke- 73, Boni mengatakan bahwa pembangunan perpustakaan desa ini merupakan terobosan baru dari Petinggi Ujoh Bilang dalam upaya mencerdaskan bangsa.

Untuk itu, terobosan ini hendaknya dijadikan wadah bagi masyarakat untuk menggali berbagai sumber ilmu yang ada di dalamnya, karena perpustakaan merupakan jendela dunia mengingat berbagai informasi dari alam buku bisa dijadikan rujukan untuk berbagai kegiatan.

Sementara Petinggi Ujoh Bilang, Kerawing Lawing mengatakan, perpustakaan tersebut dibangun dari anggaran dana desa 2017 dengan nilai sekitar Rp160 juta.

Selain buku-buku lokal hasil pengadaan mandiri, pihaknya juga telah mendapat bantuan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kaltim sebanyak 1.000 buku dengan 500 judul.  Isi bukunya pun bervariasi meski diakui masih kurang, sehingga minta adanya sumbangan buku dari masyarakat maupun lembaga.(*)

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018