Samarinda (Antaranews Kaltim) - Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Kalimantan Timur, menggelar pelatihan Kultur Jaringan Anggrek untuk masyarakat provinsi setempat yang tergabung dalam komunitas pecinta angggrek.

Ketua PAI Kaltim, Surya Silli kepada awak media di Samarinda, Senin, mengatakan tanaman anggrek sangat sulit untuk diperbanyak dengan cara konvenaional.

Namun dengan sistem kultur jaringan, bibit anggrek bisa diperbanyak dengan waktu yang relatif  singkat.

"Dengan cara konvensional, paling perbanyakan anggrek hanya 1-2 per tahun, tapi dengan kultur jaringan, bisa sangat banyak dan dalam waktu lebih cepat," kata Surya, saat berbicara di Gedung Rahmat Hernadi, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Senin .

Ia menjelaskan bahwa sistem kultur jaringan ini cukup mudah sehingga bisa dipraktekkan oleh ibu rumah tangga sekalipun.

"Kalau yang serius, prosesnya harus di laboratorium. Tapi, kali ini kita coba gunakan teknik sederhana," kata Surya.

Sementara, Wakil Ketua PAI Kaltim, Refrimen mengatakan, sebagian besar anggrek yang beredar di Kaltim berasal dari luar daerah.

Kaltim sendiri, kata Refrimen, sejatinya memiliki lima jenis anggrek. Salah satu yang terkenal adalah anggrek hitam (Coelogyne pandurata).

" Saat  tertentu, anggrek di showroom Balikpapan, Samarinda, Bontang habis terjual. Jadi harus mendatangkan tanaman dari luar," kata Refrimen.

Dengan pelatihan kultur jaringan ini, kata Refrimen, diharapkan tingginya permintaan anggrek di Kaltim, bisa dipenuhi di tingkat lokal.

"Sudah ada laboratorium yang bisa melakukan kultur jaringan anggrek di Kaltim, yakni laboratorium milik Dinas Pertanian, milik Unmul, dan satu di Tarakan. Kita berharap dengan pelatihan ini anggrek bisa diproduksi lokal," ujar Refrimen.

Ia menambahkan bahwa  anggrek lokal Kaltim sudah diperbanyak di laboratorium Dinas Pertanian.

Hasil perbanyakan inilah, kata Refrimen, yang dipasarkan di luar Kaltim.

"Jadi, anggrek hitam yang dipasarkan itu adalah hasil pengembangan melalui kultur jaringan. Bukan yang diambil di alam," tegasnya.(*)


 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018