Penajam (Antaranews Kaltim) - Sedikitnya 25 hektare lahan persawahan di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diserang hama tikus sehingga mengalami gagal panen.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Sunardi saat ditemui Antara di Penajam, Kamis, mengungkapkan, puluhan hektare sawah terkena puso atau gagal panen akibat serangan hama tikus yang meningkat.
Pada musim gadu atau musim tanam kedua April hingga Agustus 2018, serangan hama tikus meningkat sehingga lahan persawahan di Desa Sebakung, Sebakung Jaya dan Desa Labangka Kecamatan Babulu mengalami gagal panen.
Dari luasan lahan persawahan yang telah ditanami padi tersebut menurut Sunardi, saat ini banyak yang mati atau patah.
Penyebab tanaman padi banyak yang mati atau patah itu ?disebabkan serangan hama tikus yang meningkat selama April hingga Agustus 2018.
"Puluhan hektare sawah yang terkena puso atau gagal panen tersebar di wilayah Kecamatan Babulu, yang menjadi lumbung padi di wilayah Penajam Paser Utara," ujar Sunardi.
Para petani di Kabupaten Penajam Paser Utara diminta mewaspadai terhadap serangan hama tikus yang dapat menurunkan produktivitas tanaman padi.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tambah Sunardi, juga mengimbau para petani untuk lebih sering turun memeriksa lahan persawahan mengantisipasi serangan hama dan kekeringan saat musim kemarau.
Terdata pada 2015, sebanyak 1.700 hektare padi siap panen di Kabupaten Penajam Paser Utara terkena puso atau gagal panen akibat serangan hama.
Sekitar 1.400 hektare sawah di wilayah Penajam Paser Utara pada 2015, juga dilanda kekeringan akibat kemarau panjang yang melanda daerah itu yang mengakibatkan petani gagal panen.
Ribuan hektare lahan persawahan tersebut umumnya berada di Kecamatan Babulu, di mana luas lahan sawah yang telah ditanami itu diserang hama dan mengalami retak-retak akibat kekurangan air. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Sunardi saat ditemui Antara di Penajam, Kamis, mengungkapkan, puluhan hektare sawah terkena puso atau gagal panen akibat serangan hama tikus yang meningkat.
Pada musim gadu atau musim tanam kedua April hingga Agustus 2018, serangan hama tikus meningkat sehingga lahan persawahan di Desa Sebakung, Sebakung Jaya dan Desa Labangka Kecamatan Babulu mengalami gagal panen.
Dari luasan lahan persawahan yang telah ditanami padi tersebut menurut Sunardi, saat ini banyak yang mati atau patah.
Penyebab tanaman padi banyak yang mati atau patah itu ?disebabkan serangan hama tikus yang meningkat selama April hingga Agustus 2018.
"Puluhan hektare sawah yang terkena puso atau gagal panen tersebar di wilayah Kecamatan Babulu, yang menjadi lumbung padi di wilayah Penajam Paser Utara," ujar Sunardi.
Para petani di Kabupaten Penajam Paser Utara diminta mewaspadai terhadap serangan hama tikus yang dapat menurunkan produktivitas tanaman padi.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tambah Sunardi, juga mengimbau para petani untuk lebih sering turun memeriksa lahan persawahan mengantisipasi serangan hama dan kekeringan saat musim kemarau.
Terdata pada 2015, sebanyak 1.700 hektare padi siap panen di Kabupaten Penajam Paser Utara terkena puso atau gagal panen akibat serangan hama.
Sekitar 1.400 hektare sawah di wilayah Penajam Paser Utara pada 2015, juga dilanda kekeringan akibat kemarau panjang yang melanda daerah itu yang mengakibatkan petani gagal panen.
Ribuan hektare lahan persawahan tersebut umumnya berada di Kecamatan Babulu, di mana luas lahan sawah yang telah ditanami itu diserang hama dan mengalami retak-retak akibat kekurangan air. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018