Samarinda (Antaranews Kaltim) - PT Pupuk Kalimantan Timur kembali melakukan reintroduksi 1.000 anggrek hitam hasil pengembangan secara kultur jaringan di laboratorium perusahaan kepada Balai Taman Nasional Kutai (TNK).

Pengembalian anggrek hitam ke habitat alami ini ditandai serah terima dari Direktur Produksi Pupuk Kaltim Bagya Sugihartana, kepada Kepala Balai TNK Nur Patria Kurniawan si sela agenda Wana Rally Kutai XII yang disaksikan Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang di area konservasi TNK Sangkima Kabupaten Kutai Timur. Sabtu (4/8).

Menurut Bagya Sugihartana, selain bukti komitmen perusahaan terhadap konservasi keanekaragaman hayati, upaya pelestarian anggrek hitam yang selama ini dilaksanakan Pupuk Kaltim dianggap belum lengkap, jika bibit hasil pengembangbiakan tidak dikembalikan ke habitat alaminya.

Hal itu mengingat anggrek hitam merupakan salah satu tanaman asli Kalimantan Timur, yang kini di ambang kepunahan.

"Pupuk Kaltim peduli terhadap kelangsungan hidup anggrek hitam agar populasinya tetap terjaga. Hal ini yang mendasari konservasi dan pengembangan yang kami lakukan melalui metode kultur jaringan di laboratorium perusahaan," ujar Bagya.

Melalui agenda ini, masyarakat diharapkan dapat menyadari pentingnya menjaga keberadaan anggrek hitam, serta mampu menekan aktivitas penjualannya secara illegal agar populasinya tetap terjaga karena anggrek hitam telah dikategorikan sebagai flora terancam punah yang dilindungi, dan dilarang diperdagangkan secara bebas. Kecuali hasil penangkaran sesuai Peraturan Pemerintah nomor 07 tahun 1999.

"Kepunahan anggrek hitam di alam bebas tentunya menjadi kerugian besar bagi keanekaragaman hayati Indonesia. Inilah yang diantisipasi Pupuk Kaltim melalui reintroduksi bersama Taman Nasional Kutai," lanjut Bagya.

Sebagai mitra TNK selama 23 tahun, Pupuk Kaltim terus mendukung kegiatan konservasi keanekaragaman hayati, yang selama ini dilaksanakan perusahaan secara berkesinambungan. Seperti penurunan terumbu buatan di area Tobok Batang dengan komitmen 500 unit per tahun, penanaman mangrove di perairan Kedindingan dan HGB 65 Kota Bontang, serta konservasi Rusa Sambar di HP 01.

"Pupuk Kaltim tak hanya berfikir profit dalam aktifitas bisnis yang dilaksanakan, tapi juga peduli terhadap pelestarian alam dan lingkungan sekitar. Ini menjadi komitmen perusahaan yang tidak bisa ditawar," kata Bagya.

Kepala Balai TNK Nur Patria Kurniawan mengatakan reintroduksi ini sebagai langkah positif dalam membantu mempertahankan populasi dan pemulihan ekosistem anggrek hitam di kawasan TNK.

Apalagi setelah kebakaran yang melanda TNK pada 2015 lalu, seluruh anggrek hitam yang ada di area konservasi Sangkima dinyatakan habis dan satu-satunya lokasi yang masih memiliki tanaman tersebut hanya Cagar Alam Kersik Luway di Kabupaten Kutai Barat.

"Tapi, dengan bantuan Pupuk Kaltim, area konservasi TNK Sangkima bisa kembali mendapatkan anggrek hitam. Kami ucapkan terima kasih atas upaya perusahaan untuk pemulihan ekosistem tanaman langka ini," ucap dia.

Ke depan, TNK berencana memanfaatkan anggrek hitam sebagai ikon wisata edukasi bagi masyarakat dengan memperkenalkan kembali setelah pemulihan di sepanjang area koservasi. Apalagi tahun depan, Pupuk Kaltim juga berkomitmen me-reintroduksi 1.000 tambahan bibit baru anggrek hitam ke TNK.

"Nanti kita bisa menikmati saat mekar anggrek hitam yang hanya empat hari dalam setahun di TNK. Ini akan kami upayakan maksimal, agar populasinya bisa terus terjaga," tambah Nur Patria.

Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang mengapreasiasi upaya Pupuk Kaltim yang menginisiasi pelestarian anggrek hitam melalui kultur jaringan dan reintroduksi 1.000 bibit ke Balai TNK. (*)

Pewarta: -

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018