Samarinda (Antaranews Kaltim) - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Timur pada Juli 2018  secara umum masih terpuruk karena hanya tercatat 95,98 poin, sama seperti yang terjadi pada bulan-bulan sebelumnya yang angkanya belum bisa menembus 100 poin.

"Angka keseimbangan NTP adalah 100. Jika NTP di atas 100 berarti petani sejahtera, jika di bawah 100 berarti daya belinya lemah,"ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto di Samarinda, Kamis.

NTP Kaltim pada Juli yang tercatat 95,98 poin itu mengalami penurunan 0,96 persen ketimbang NTP pada Juni yang tercatat 96,91 poin.

Penurunan NTP disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan, sedangkan indeks harga yang harus dibayar petani justru mengalami peningkatan.

Jika dirinci per subsektor, lanjutnya, maka dari lima subsektor pertanian di Kaltim yang disurvei oleh BPS, terdapat tiga subsektor yang petaninya masih terpuruk dan terdapat dua subsektor yang petaninya sejahtera.

Tiga subsektor yang petaninya masih lemah daya belinya adalah petani tanaman pangan dengan NTP 92,67 poin, kemudian petani hortikultura dengan NTP 94,43 poin, dan petani tanaman perkebunan rakyat dengan NTP paling rendah yang hanya tercatat 87,77 poin.

Sedangkan dua subsektor pertanian yang kehidupan petaninya lebih sejahtera ketimbang tiga subsektor tersebut pada Juli 2018 adalah petani ternak dengan NTP 110,31 poin, kemudian petani ikan dengan NTP 103,69 poin.

Dilihat dari tingkat perkembangan masing-masing subsektor dari Juni ke Juli, kata Atqo, maka NTP peternakan mengalami peningkatan sebesar 0,66 persen dan NTP perikanan juga naik sebanyak 0,05 persen. Sedangkan NTP tanaman pangan mengalami penurunan 1,12 persen, NTP hortikultura turun 0,37 persen, dan NTP perkebunan rakyat mengalami penurunan cukup besar hingga minus 2,98 persen.

"Segaris dengan penurunan NTP, pada Juli 2018 nulai tukar usaha rumah tangga pertanian Kaltim juga menurun, yakni dari 108,89 poin pada Juni, terjadi penurunan 0,20 persen atau menjadi 108,69 poin pada Juli,"ucap Atqo. (*)

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018