Samarinda (Antaranews Kaltim) - Nilai impor Provinsi Kalimantan Timur terhadap berbagai komoditas pada Januari - April 2018, senilai 1,46 miliar dolar AS, setara Rp20,05 triliun, dengan nilai dolar AS sebesar Rp13.700.

"Realisasi impor ini mengalami kenaikan cukup tinggi hingga mencapai 75,01 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang tercatat 836,36 juta dolar," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto di Samarinda, Sabtu.

Komoditas yang diimpor Kaltim untuk minyak dan gas (migas) dari negara penghasil antara lain dari Nigeria senilai 366,4 juta dolar, mengalami kenaikan signifikan hingga 97,61 persen ketimbang periode yang sama tahun 2017 yang tercatat 185,42 juta dolar.

Kemudian impor migas dari Azerbaijan senilai 232,23 juta dolar, naik 19,77 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 105,67 juta dolar. Impor dari Korea Selatan 132,99 juta dolar, naik 41,92 persen ketimbang sebelumnya yang tercatat 93,71 juta dolar.

Impor migas dari Malaysia senilai 60,30 juta dolar, terjadi penurunan 60,85 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 154 juta dolar. Impor migas dari Singapura 57,30 juta dolar, atau naik 49,21 persen ketimbang periode yang sama tahun 2017 yang tercatat 38,4 juta dolar.

Untuk impor nonmigas pada Januari - April 2018, lanjutnya, antara lain dari Jepang senilai 46,13 juta dolar, terjadi kenaikan 62,15 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 28,45 juta dolar.

Dari Malaysia 44,9 juta dolar, naik sangat signifikan hingga mencapai 681,06 persen ketimbang sebelumnya yang hanya 5,75 juta dolar.

Kemudian impor nonmigas dari Singapura tercatat 52,34 juta dolar, naik 55,65 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 33,62 juta dolar.

Impor dari Amerika Serikat 47,15 juta dolar, naik 73,09 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 27,24 juta dolar.

Sedangkan komoditas yang diimpor Kaltim di periode tersebut antara lain bahan bakar mineral baik migas maupun batu bara dengan nilai 1,05 miliar dolar, terjadi kenaikan 77,83 persen ketimbang periode Januari - April 2017 yang tercatat 590,81 juta dolar.

Kemudian impor reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis senilai 212,36 juta dolar, terjadi kenaikan mencapai 94,31 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya senilai 109,07 juta dolar.

"Selanjutnya impor kapal, perahu dan beberapa struktur terapung dengan nilai 19,89 juta dolar, impor karet dan barang dari karet 15,05 juta dolar, impor pupuk 25,68 juta dolar, kendaraan yang bergerak selain di atas rel kereta api 36,74 juta dolar, barang dari besi atau baja 28,22 juta dolar, dan impor aneka produk kimia senilai 7,59 juta dolar AS," ucap Atqo. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018