Samarinda (Antaranews Kaltim) - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Kalimantan Timur dalam tujuh tahun terakhir sejak 2010 mengalami pertumbuhan rata-rata hanya sebesar 0,75 persen per tahun yang menggambarkan kemajuannya masih lambat.

"Selama periode tahun 2010-2017 IPM Kaltim menunjukkan pertumbuhan yang positif, namun status pembangunan manusianya belum mengalami lompatan," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto di Samarinda, Jumat.

Hingga saat ini, pembangunan manusia di Provinsi Kaltim masih bagus karena berstatus Tinggi bersama delapan provinsi lain di Indonesia.

Provinsi Kaltim juga bisa berbangga karena secara nasional IPM-nya berada di peringkat tiga nasional setelah DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dilanjutkannya, jika dibandingkan dengan empat provinsi lainnya di Pulau Kalimantan, maka capaian pembangunan manusia Kaltim merupakan yang tertinggi. Namun kecepatan pertumbuhannya masih di bawah rata-rata nasional yang mencapai 0,90 persen.

Memperhatikan tingkat kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih rendah ketimbang beberapa provinsi lain, maka terdapat kemungkinan capaian pembangunan manusia di Kaltim akan dapat dikejar oleh provinsi lainnya yang tumbuh rata-rata sekitar 0,90 persen per tahun.

Ia menuturkan bahwa pertumbuhan IPM Kaltim menunjukkan adanya konvergensi pembangunan manusia, namun jika hal ini tidak didorong, maka capaian pembangunan manusia di Kaltim dapat tertinggal.

?Oleh karena itu, pembangunan terus menerus pada dimensi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi harus dilakukan dalam rangka percepatan pembangunan manusia bagi Kaltim sehingga akan terjadi lompatan pembangunan," katanya.

Sedangkan rincian perkembangan IPM dari tahun ke tahun adalah pada 2010 tercatat 71,31, tahun 2011 naik menjadi 72,02, tahun 2012 menjadi 72,62, kemudian tahun 2013 kembali naik menjadi 73,21.

Selanjutnya di tahun 2014 naik lagi menjadi 73,82, tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 74,17, tahun 2016 naik menjadi 74,59, dan pada 2017 kembali naik menjadi 75,12.

"Periode 2016-2017 IPM Kaltim tumbuh 0,71 persen, lebih tinggi ketimbang perode 2015-2016 yang hany tumbuh sebesar 0,56 persen," katanya.

IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yakni umur panjang dan hidup sehat, tingkat pengetahuan yang diukur lama sekolah, dan standar hidup layak yang diukur nilai pengeluaran per kapita per tahun Rp11,61 juta, atau rata-rata Rp31,8 ribu per hari per orang pada 2017. (*)

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018