Samarinda (Antaranews Kaltim) - Kondisi ekonomi konsumen di Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan I-2018 mengalami penurunan yang ditandai dengan menurunnya besaran nilai indeks tendensi konsumen (ITK) menjadi 97,43 poin.

"Penurunan ekonomi konsumen pada triwulan I-2018 akibat pengaruh inflasi yang cukup kuat terhadap pola konsumsi masyarakat," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto di Samarinda, Rabu.

Dilihat dari perkembangannya, maka pihaknya memperkirakan nilai ITK Kaltim di triwulan II-2018 sebesar 119,97 poin.

Ia menuturkan bahwa komponen pendapatan rumah tangga serta rencana pembelian barang tahan lama mengalami peningkatan, sehingga secara agregat nilai ITK triwulan II-2018 diperkirakan di atas 100, tepatnya di posisi 119,97 tersebut.

ITK, tambahnya, merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.

Sedangkan jumlah sampel STK pada triwulan I-2018 di Provinsi Kaltim sebanyak 322 rumah tangga yang tersebar di Kota Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Kabupaten Berau dengan pilihan responden dari kerangka sampel blok sensus Susenas Maret 2018 untuk daerah perkotaan.

Untuk dapat mewakili gambaran aktivitas kegiatan konsumsi, maka populasi blok sensus yang dijadikan kerangka sampel berasal dari blok sensus dengan strata sedang dan tinggi berdasarkan "wealth index".

Nilai ITK Kaltim pada triwulan I-2018 yang tercatat 97,43 itu menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan tersebut tidak lebih baik dibandingkan dengan triwulan IV-2017 yang tercatat 97,91 poin.

Penurunan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2018 terutama disebabkan inflasi serta peningkatan pendapatan yang tidak signifikan jika dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Meski saat itu terdapat peningkatan pendapatan di masyarakat, namun terdapat inflasi sebesar 0,60 persen sehingga hal ini menyebabkan konsumen cenderung menahan pengeluaran. Akibatnya, secara agregat nilai ITK mengalami penurunan menjadi 97,43," ucap Atqo.

Apabila dibandingkan dengan triwulan IV-2017 yang inflasinya 0,68 persen atau hampir sama dengan inflasi pada triwulan berjalan, maka kondisi daya beli masyarakat relatif sama pada dua triwulan terakhir.

"Terdapat peningkatan pada komponen pedapatan rumah tangga sebesar 100,74, namun tidak diimbangi dengan peningkatan konsumsi rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen cenderung menahan pengeluaran untuk konsumsi," tuturnya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018