Samarinda (Antaranews Kaltim) - Pelatih Borneo FC Dejan Antonic bersyukur timnya terhindar dari kekalahan saat menghadapi Madura United pada pertandingan Liga 1 di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat malam.

Pada laga tersebut, tim berjuluk "Pesut Etam" bangkit dari defisit dua gol dan mengakhiri laga dengan hasil akhir 2-2.

Borneo bahkan tertinggal 1-2 hingga waktu 90 menit normal berjalan. Beruntung pada waktu tambahan, wasit "menghadiahkan" penalti dan dieksekusi dengan sempurna oleh Marlon da Silva menjadi gol penyimbang.

Dejan Antonic mengaku sempat stres lantaran gol penyelamat timnya justru terjadi pada menit-menit akhir.

"Saya sempat stres pada babak pertama, kita bermain jelek sekali. Tapi, saya rasa ini pertandingan besar yang bagus buat penonton karena mereka pasti terhibur, meskipun kita belum bisa meraih tiga poin," ucap pelatih asal Serbia ini.

Menurut Dejan, penampilan timnya di awal laga sangat buruk, bahkan Borneo FC tidak mampu menciptakan peluang hingga 30 menit pertama.

Justru ketika ada peluang apik dari Marlon da Silva yang sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper Madura United Heri Prasetyo, tapi masih gagal diselesaikan menjadi gol.

Tidak hanya itu, Pesut Etam juga sering kehilangan bola. Tercatat ada 14 kali pemain Borneo FC melakukan kesalahan sendiri dengan mudahnya kehilangan bola.

"Kita tidak disiplin. Kita sudah siap untuk momen diserang, tapi konsentrasi dan disiplin menghilang. Kita tidak bisa mencetak gol, anak-anak panik. Tapi, kita berusaha mengubahnya," ucap Dejan.

Penampilan yang buruk di babak pertama berhasil diatasi pada babak kedua. Masuknya Sultan Samma dan Leonard Tupamahu menggantikan Firdaus Ramadhan dan Titus Bonai mengubah taktik Borneo FC menjadi 4-1-4-1.

Skema permainan jauh lebih baik ketimbang babak pertama, yang dibuktikan dengan keunggulan jumlah peluang, yaitu sembilan tendangan ke arah gawang dengan lima di antaranya tepat sasaran. Sementara Madura United menciptakan enam peluang dengan tiga tembakan tepat sasaran.

"Saya marah sama anak-anak pada waktu istirahat. Lalu saya mengubah formasi dari 4-3-3 ke 4-1-4-1, ada sedikit lebih bagus. Kita dapat satu poin dari tim yang bagus sekali, saya bersyukur 30 menit terakhir kita bisa menekan dan menciptakan banyak peluang," paparp Dejan.

Pemain Borneo FC Firdaus Ramadhan memohon maaf kepada Pusamania karena timnya gagal meraih poin maksimal di tiga laga berturut-turut.

"Kami bersyukur meraih satu poin melawan Madura United. Kami memang kehilangan konsentrasi dan tidak menjalankan taktik dengan baik di babak pertama. Terima kasih dukungan Pusamania, mohon maaf belum bisa memberikan hasil maksimal," kata Firdaus.

Hasil imbang ini membuat Borneo FC sementara menempati peringkat ke-8 dengan koleksi nilai 8, sedangkan Madura United tetap di urutan ke-3 mengumpulkan nilai 10. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018