Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kaltim Sofyan Noor mengatakan bahwa semua agama mengajarkan perdamaian, sehingga masyarakat jangan sampai terhasut isu menyesatkan yang mengatasnamakan agama dengan tujuan memecah belah umat.

"Tidak ada satu pun agama yang mengajak permusuhan, jadi kita semua harus terus bersatu membangun Mahakam Ulu khususnya, lebih luas lagi membanggun Kaltim dan lebih luas lagi adalah bersatu untuk membangun Indonesia lebih maju," ujar Sofyan Noor di Ujoh Bilang, ibukota Kabupaten Mahakam Ulu, Jumat.

Ia juga mengatakan bawah jika ada perseteruan di suatu kelompok yang mengatasnamakan agama, maka hal itu jangan dipercaya, tetapi harus diselidiki dulu kebenarannya.

Saat ini banyak pihak yang mempolitisasi perpecahan dengan isu yang sengaja digiring ke arah agama.

Berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi, lanjut Sofyan, hilangnya perdamaian dan persatuan di suatu tempat yang katanya isu agama, namun akar masalah yang ada ternyata bukan agama, namun masalah ekonomi dan politik.

Saat menghadiri silaturahmi bersama pimpinan dan tokoh lintas agama di Ujoh Bilang, Kabupaten Mahulu, Sofyan menjelaskan bahwa mengejar ekonomi dan politisasi hanya urusan dunia yang sifatnya hanya sementara, padahal yang paling penting seharusnya mengejar akhirat yang bersifat kekal, sehingga agama harus menjadi pegangan.

"Saya bersyukur karena di Mahakam Ulu ini ternyata tingkat kerukunan antarumat beragama sangat tinggi. Masing-masing pemeluk agama saling menghargai sehingga perdamaian, persatuan dan kesatuan ini menjadi modal besar untuk membangun daerah," katanya.

Jumlah penduduk Mahakam Ulu saat ini tercatat 33.606 jiwa dengan tingkat kepemelukan agama bervariasi, yakni Katolik ada 21.847 jiwa atau sebesar 65 persen, Islam 6.653 jiwa (19,8 persen), Kristen 4.902 jiwa (14,64 persen), Hindu 163 orang (0,5 persen), Budha satu orang, dan lain-lain 1 orang.

Ia juga menjelaskan bahwa siapapun yang berpegang agama secara benar, pasti tidak akan mempersoalkan perbedaan agama, karena agama merupakan pilihan dan keyakinan hati yang tidak bisa dipaksakan.

"Jadi, jangan pernah memaksa orang untuk mengikuti agama yang kita yakini karena agama juga menyangkut hidayah. Saya berpesan jalankan agama yang diyakini secara benar, jangan beragama hanya kelihatan dari luar, namun dari hati tidak menjalankan perintah agama, baik yang berhubungan dengan Tuhan maupun antarmanusia," katanya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018