Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Timur H Musyahrim merespons positif pembentukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden RI beberapa hari lalu, karena unsur pendidikan dan kebudayaan berhubungan erat dalam membangun karakter bangsa.

"Kita sambut positif `merger` yang dilakukan Presiden, yakni yang menyatukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saya menilai antara pendidikan dan kebudayaan sangat erat hubungannya dalam pengembangan karakter," kata H Musyahrim di Samarinda, Kamis.

Penyatuan lembaga di kementerian ini diharapkan akan lebih terfokus dan terprogram untuk menanamkan nilai-nilai kebudayaan di Indonesia, yakni melalui pendidikan di sekolah.

Dia melanjutkan, pendidikan dan kebudayaan akan mampu menanamkan adat dan budaya di masing-masing daerah.

Selama ini kebudayaan dan adat istiadat sudah tumbuh dengan baik, dengan adanya penggabungan itu, maka akar budaya semakin tertanam di jiwa anak melalui sekolah, sehingga semakin berkembang di masyarakat.

Melalui pendidikan, lanjut dia, maka akan lebih mudah untuk dikembangkan kepada anak didik, terlebih bagi anak-anak usia dini melalui jalur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Selain itu, melalui pendidikan akan lebih mudah disampaikan dalam upaya untuk memperkenalkan berbagai kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia, sehingga anak akan lebih banyak mengenal kekayaan budaya bangsa sendiri.

Pengertian kebudayaan sangat luas, yakni dapat berupa bahasa, adat istiadat, upacara adat maupun aneka seni yang tersebar di nusantara, baik seni musik, tari, suara, ukir dan lainnya.

Saat ini, pemerintah sedang gencar melaksanakan program pembangunan karakter bangsa, sehingga penanaman konsep kebudayaan itu sangat tepat jika dihubungkan dengan pendidikan karakter.

Menurutnya, jika dikaitkan dengan pendidikan karakter bangsa, maka budaya perilaku dan hubungan emosional dalam kehidupan bermasyarakat itu muncul dari berbagai jenis budaya, baik dari budaya lokal, daerah maupun nasional. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011