Samarinda (Antaranews Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur selama periode Januari-Februari 2018 mendatangkan aneka komoditas dari sejumlah negara penghasil dengan nilai 675,61 juta dolar AS atau sekitar Rp9,12 triliun, jika kurs dolar AS rata-rata Rp13.500.

"Jumlah impor itu mengalami peningkatan sebesar 42,13 persen ketimbang periode yang sama tahun 2017 yang tercatat 475,34 juta dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto di Samarinda, Rabu.

Khusus impor pada Februari nilainya 352,23 juta dolar AS atau naik 8,94 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar 323,35 juta dolar AS. Sementara bila dibandingkan dengan Februari 2017, mengalami peningkatan 35,74 persen.

Atqo merinci, impor komoditas migas Kaltim pada Februari 2018 mencapai 297,83 juta dolar AS, naik 39,88 persen dibanding Januari 2018 yang tercatat 212,92 juta dolar AS.

Sementara impor komoditas nonmigas pada Februari 2018 senilai 54,42 juta dolar AS, turun 50,72 persen ketimbang Januari yang mencapai 110,43 juta dolar AS.

BPS mencatat impor migas Kaltim banyak dari Nigeria dengan nilai 122,03 juta dolar AS, Azerbaijan 66,41 juta dolar, dan Libya 61,07 juta dolar AS. Impor dari ketiga negara tersebut mencapai 83,77 persen dari keseluruhan komoditas migas.

"Untuk persentase kenaikan terbesar impor migas pada Februari 2018 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya adalah dari Malaysia sebesar 469,60 persen, yaitu dari 1,55 juta dolar menjadi 8,82 juta dolar," katanya.

Sedangkan negara asal untuk impor nonmigas Kaltim pada Februari 2018, terutama dari Amerika, Jerman, dan Singapura yang masing-masing mencapai 8,37 juta dolar AS, 7,31 juta dolar AS, dan 6,48 juta dolar AS, dengan peranan ketiga negara tersebut mencapai 40,74 persen.

Persentase kenaikan terbesar impor nonmigas pada Februari 2018 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya berasal dari Jerman sebesar 31,11 persen, yaitu dari 5,58 juta dolar AS menjadi 7,31 juta dolar AS.

Sedangkan persentase penurunan impor nonmigas terbanyak terjadi dari Tiongkok yang sebesar 90,30 persen, yaitu dari 43,01 juta dolar AS menjadi sebesar 4,17 juta dolar AS.

"Impor nonmigas dari negara-negara penghasil pada Januari-Februari 2018 antara lain pupuk senilai 10,84 juta dolar AS, karet dan barang dari karet 10,75 juta dolar AS, reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis dengan nilai 90,19 juta dolar AS," tuturnya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018