Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur menegaskan bahwa dari tujuh daerah di provinsi itu yang mengajukan usulan untuk pemekaran wilayah, maka pembentukan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang diprioritaskan.
"Pemekaran wilayah di Kalimantan Timur untuk Kaltara dan Mahulu kini sudah dibahas tingkat pusat, sedangkan daerah lain yang juga menginginkan pemekaran, masih dalam kajian di daerah," ucap Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Samarinda, Selasa.
Pada pembahasan yang telah dilakukan di DPR RI, dari 161 daerah di Indonesia yang diusulkan untuk dimekarkan, dua daerah Kaltim dengan nama Kaltara dan Mahakam Ulu masuk dalam prioritas.
Kaltara dan Mahulu menjadi prioritas karena ada beberapa hal yang mendapat nilai lebih, di antaranya adalah dari sudut sumber daya sudah mampu, ke dua, daerah itu berada di kawasan perbatasan dengan Malaysia sehingga perlu perhatian khusus.
Rencana pendirian Provinsi Kaltara, akan ada lima kabupaten dan kota yang bergabung, yakni Kabupaten Bulungan, Malinau, Tana Tidung, Nunukan, dan Kota Tarakan.
Sedangkan untuk rencana Kabupaten Mahulu, akan ada lima kecamatan yang akan bergabung, yakni Long Hubung, Laham, Long Bagun, Long Pahangai, dan Kecamatan Long Apari.
Gubernur juga mengatakan, saat ini pemerintah pusat sedang mengkaji tentang sejumlah daerah di Indonesia yang telah dimekarkan, namun daerah tersebut tidak mampu mandiri, sehingga ada wacana untuk dikembalikan kepada kabupaten induk.
Sedangkan di Kaltim, hampir semua daerah yang telah dimekarkan sudah dapat mandiri, kecuali Kabupaten Tana Tidung yang masih diragukan, sehingga kabupaten itu perlu waspada.
Terkait dengan banyaknya daerah di Indonesia yang kemungkinan akan dikembalikan ke kabupaten induk tersebut, maka kecil kemungkinan untuk memekarkan wilayah lagi, kecuali daera-daerah yang dinilai akan mampu, seperti Kaltara dan Mahulu.
Gubernur juga mengatakan bahwa di Kecamatan Sebatik juga telah diusulkan untuk menjadi Kota Terpadu Mandiri (KTM), pasalnya daerah itu strategis yang terletak di perbatasan, bahkan secara ekonomi juga sudah mampu, bahkan pengembangan perkebunan juga diarahkan di daerah itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Pemekaran wilayah di Kalimantan Timur untuk Kaltara dan Mahulu kini sudah dibahas tingkat pusat, sedangkan daerah lain yang juga menginginkan pemekaran, masih dalam kajian di daerah," ucap Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Samarinda, Selasa.
Pada pembahasan yang telah dilakukan di DPR RI, dari 161 daerah di Indonesia yang diusulkan untuk dimekarkan, dua daerah Kaltim dengan nama Kaltara dan Mahakam Ulu masuk dalam prioritas.
Kaltara dan Mahulu menjadi prioritas karena ada beberapa hal yang mendapat nilai lebih, di antaranya adalah dari sudut sumber daya sudah mampu, ke dua, daerah itu berada di kawasan perbatasan dengan Malaysia sehingga perlu perhatian khusus.
Rencana pendirian Provinsi Kaltara, akan ada lima kabupaten dan kota yang bergabung, yakni Kabupaten Bulungan, Malinau, Tana Tidung, Nunukan, dan Kota Tarakan.
Sedangkan untuk rencana Kabupaten Mahulu, akan ada lima kecamatan yang akan bergabung, yakni Long Hubung, Laham, Long Bagun, Long Pahangai, dan Kecamatan Long Apari.
Gubernur juga mengatakan, saat ini pemerintah pusat sedang mengkaji tentang sejumlah daerah di Indonesia yang telah dimekarkan, namun daerah tersebut tidak mampu mandiri, sehingga ada wacana untuk dikembalikan kepada kabupaten induk.
Sedangkan di Kaltim, hampir semua daerah yang telah dimekarkan sudah dapat mandiri, kecuali Kabupaten Tana Tidung yang masih diragukan, sehingga kabupaten itu perlu waspada.
Terkait dengan banyaknya daerah di Indonesia yang kemungkinan akan dikembalikan ke kabupaten induk tersebut, maka kecil kemungkinan untuk memekarkan wilayah lagi, kecuali daera-daerah yang dinilai akan mampu, seperti Kaltara dan Mahulu.
Gubernur juga mengatakan bahwa di Kecamatan Sebatik juga telah diusulkan untuk menjadi Kota Terpadu Mandiri (KTM), pasalnya daerah itu strategis yang terletak di perbatasan, bahkan secara ekonomi juga sudah mampu, bahkan pengembangan perkebunan juga diarahkan di daerah itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011