Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pegulat bersaudara asal Kalimantan Timur yakni Muhammad Aliansyah dan Ardiansyah Darmansyah menjadi andalan tim nasional Indonesia untuk merebut medali pada SEA Games XXVI-2011 di Palembang, Sumatera Selatan.
"Aliansyah mengalami perkembangan signifikan selama melakoni latihan di Rumania,bukan hanya saya pelatih di Rumania pun mengakui kualitas Aliansyah, bahkan tak hanya emas SEA Games, pada tiga tahun kedepan Aliansyah diprediksi bisa bersaing di tingkat Olimpiade," terang pelatih gulat nasional, Buyamin dihubungi dari Samarinda, Senin.
Ardiansyah dan Aliansyah yang bermain di kelas 66kg bebas dan kelas 60kg grego merupakan juara nasioanal, dan telah bergabung di tim SEA Games untuk kedua kalinya.
Pada pesta olahraga negara Asia Tenggara sebelumnya di Laos 2009, Aliansyah sang adik menyumbangkan medali perak dan Ardiansyah sang kakak merebut medali perunggu untuk tim Indonesia.
Sedangkan Ardiansyah, Buyamin masih memprediksi bisa bersaing dalam zona medali, meski untuk ditargetkan menjadi juara butuh satu keajaiban, mengingat Ardiansyah masih dalam tahap terapi pemulihan cidera paska menjalani latihan di Rumania.
"Kalau untuk merebut medali saya yakin Ardiansyah masih bisa, karena pegulat ini punya kemampaun fisik yang bagus, dan semangat pantang menyerah ketika bertanding, ini menjadi sisi plus Ardiansyah meski saat ini masih terapi cidera,"papar Buyamin.
Kiprah dua pemuda asal "benua etam" di olahraga gulat memang sudah tidak asing, karena lima saudara mereka juga merupakan pegulat dan diantaranya masih aktif bertanding seperti Badriansyah, Dewi ulfah dan komariah.
Sedangkan kakak tertua mereka Rudiansyah yang juga merupakan juara nasional dan pernah berseragam timnas SEA Games, saat ini memutuskan pensiun dan menekuni sebagai pelatih di pengprov PGSI Kaltim.
"Puncak prestasi yang pernah kami rebut dengan saudara pada PON XVII-2008, karena lima bersaudara kami bisa mendapatkan empat emas dan satu perunggu untuk kontingen Kaltim," kata Rudiansyah di Samarinda.
Rudi, yang akrab di sapa Keke tak memungkiri peran orangtua meraka begitu dominan dalam sukses prestasi yang dicapai oleh saudara mereka.
Bukan hanya Darmansyah (ayah) dan Rubiyah (ibu) yang mendorong dia dan saudaranya berlatih gulat, tapi mereka juga sering hadir pada setiap pertandingan yang dilakoni oleh anak-anaknya.
"Makanya ketika kami sudah bisa mendapatkan prestasi dan juga bonus medali, kami tak melupakan orang tua, dan sepakat untuk berpatungan membiayai bapak dan ibu kami berangkat ibadah Haji,"papar Keke. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Aliansyah mengalami perkembangan signifikan selama melakoni latihan di Rumania,bukan hanya saya pelatih di Rumania pun mengakui kualitas Aliansyah, bahkan tak hanya emas SEA Games, pada tiga tahun kedepan Aliansyah diprediksi bisa bersaing di tingkat Olimpiade," terang pelatih gulat nasional, Buyamin dihubungi dari Samarinda, Senin.
Ardiansyah dan Aliansyah yang bermain di kelas 66kg bebas dan kelas 60kg grego merupakan juara nasioanal, dan telah bergabung di tim SEA Games untuk kedua kalinya.
Pada pesta olahraga negara Asia Tenggara sebelumnya di Laos 2009, Aliansyah sang adik menyumbangkan medali perak dan Ardiansyah sang kakak merebut medali perunggu untuk tim Indonesia.
Sedangkan Ardiansyah, Buyamin masih memprediksi bisa bersaing dalam zona medali, meski untuk ditargetkan menjadi juara butuh satu keajaiban, mengingat Ardiansyah masih dalam tahap terapi pemulihan cidera paska menjalani latihan di Rumania.
"Kalau untuk merebut medali saya yakin Ardiansyah masih bisa, karena pegulat ini punya kemampaun fisik yang bagus, dan semangat pantang menyerah ketika bertanding, ini menjadi sisi plus Ardiansyah meski saat ini masih terapi cidera,"papar Buyamin.
Kiprah dua pemuda asal "benua etam" di olahraga gulat memang sudah tidak asing, karena lima saudara mereka juga merupakan pegulat dan diantaranya masih aktif bertanding seperti Badriansyah, Dewi ulfah dan komariah.
Sedangkan kakak tertua mereka Rudiansyah yang juga merupakan juara nasional dan pernah berseragam timnas SEA Games, saat ini memutuskan pensiun dan menekuni sebagai pelatih di pengprov PGSI Kaltim.
"Puncak prestasi yang pernah kami rebut dengan saudara pada PON XVII-2008, karena lima bersaudara kami bisa mendapatkan empat emas dan satu perunggu untuk kontingen Kaltim," kata Rudiansyah di Samarinda.
Rudi, yang akrab di sapa Keke tak memungkiri peran orangtua meraka begitu dominan dalam sukses prestasi yang dicapai oleh saudara mereka.
Bukan hanya Darmansyah (ayah) dan Rubiyah (ibu) yang mendorong dia dan saudaranya berlatih gulat, tapi mereka juga sering hadir pada setiap pertandingan yang dilakoni oleh anak-anaknya.
"Makanya ketika kami sudah bisa mendapatkan prestasi dan juga bonus medali, kami tak melupakan orang tua, dan sepakat untuk berpatungan membiayai bapak dan ibu kami berangkat ibadah Haji,"papar Keke. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011