Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Kepala Bidang Perlindungan dan Pengawasan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Samarinda, Arifin Musthofa, mengatakan stok hewan kurban di kota itu mencapai 3.033 ekor dan diperkirakan lebih dari cukup memenuhi kebutuhan pada Hari Raya Idul Adha.

"Ketersedian hewan kurban di Samarinda menjelang Idul Adha melebihi angka kebutuhan. Kebutuhan hewan kurban di Samarinda sekitar 2.726 ekor sementara stok hewan kurban yang sudah ada saat ini sebanyak 3.033 ekor," ungkap Arifin Musthofa di Samarinda, Senin.

Dirinci, stok hewan kurban jenis sapi, kata dia, sebanyak 1.749 ekor dari kebutuhan sebanyak 1.553 ekor.

Kebutuhan kambing pada Idul Adha mencapai 1.173 ekor sementara stok yang tersedia sebanyak 1.284 ekor.

"Jadi, stok hewan kurban di Samarinda tidak ada masalah sebab lebih 10 persen dari kebutuhan," kata Arifin Musthofa.

Namun lanjut dia, kebutuhan hewan kurban di Samarinda 90 persen masih disuplai dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawasi Selatan.

"Bukan hanya hewan kurban tetapi kebutuhan daging di Samarinda masih bergantung dari luar yakni dari NTB dan Sulsel. Hanya sekitar 10 persen kebutuhan hewan kurban itu merupakan hasil dari peternakan di Samarinda," ungkap Arifin Musthofa.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Samarinda lanjut Arifin Musthofa menjamin hewan kurban tersebut aman dan terbebas dari penyakit.

"Hewan kurban yang didatangkan tersebut sudah melalui proses pemeriksaan kesehatan baik di daerah asal begitupula saat tiba di Balikpapan. Sebelum dijual, hewan tersebut terlebih dahulu dikarantina sehingga kami menjamin semua hewan kurban terbebas dari penyakit 'anthraks' dan 'Jembrana' atau penyakit hewan yang banyak ditemukan di Bali," katanya.

"Namun, kami juga akan tetap melakukan pengawasan terhadap penjualan hewan kurban dengan menurunkan tim untuk melakukan uji sampel darah pada semua jenis hewan kurban tersebut," kata Arifin Musthofa.

Tim pengawasan hewan kurban, kata Arifin Musthofa, telah melakukan pengecekan awal di sejumlah pedagang hewan kurban di Samarinda, katanya.

"Mulai hari ini (Senin) tim akan mengambil sampel darah hewan yang dijual oleh para pedagang. Monitoring akan terus kami lakukan hingga pada proses pemotongan hewan untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa daging tersebut aman dikonsumsi dan tidak terjangkit penyakit," katanya.

Dari pantauan, para pedagang hewan kurban sejak pekan lalu sudah banyak terlihat di sejumlah tempat di Samarinda. 

Walupun dilarang namun sejumlah pedagang hewan kurban masih terlihat berjualan di sejumlah kawasan dekat pemukiman dan jalan protokol di Samarinda. (*)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011