Samarinda, 12/3 (Antara) - Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Kalimantan Timur tetap mempersiapkan atlet menuju PON 2020 Papua, meski KONI pusat belum memberikan sinyal cabang olahraga beladiri tersebut dipertandingkan atau tidak.

Ketua Harian Pengprov Kodrat Kaltim Charles Rori kepada pers di Samarinda, Kaltim, Senin, mengatakan persiapan yang dilakukan Kodrat Kaltim hanya untuk mengantisipasi karena KONI Papua telah memasukkan beberapa cabang olahraga untuk dipertandingkan di PON 2020 dan salah satunya yaitu tarung derajat.

"Tarung derajat merupakan salah satu cabang potensial Kaltim meraup medali di PON. Pada PON terakhir di Bandung saja yang kita gagal meraih emas," jelas Carles.

Ia mengatakan usulan KONI Papua tersebut memang sudah lama diharapkan oleh seluruh Pengprov Kodrat di Tanah Air.

Namun, sayangnya hingga kini belum ada kepastian dari KONI Pusat, lantaran pembahasan terkait nomor tanding masih didiskusikan dengan tuan rumah Papua.

"Sekarang ini pembahasan masih berlangsung terkait kelas dan nomor yang akan dipertandingkan. Sebelumnya ada wacana mempertandingkan 17 nomor di PON 2020 nanti, tapi ini masih dalam pembahasan," ungkap Charles.

Menurut Charles, dari 17 nomor tanding, pihaknya mengklaim peluan dua nomor tanding yaitu kelas ringan putra dan putri.

Di kelas ringan putra, Kaltim mengandalkan petarung Marcel yang di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017 kemarin meraih medali emas.

Sedangkan untuk putri, Kalo m mengandalkan Ade Novia yang di PON 2016 silam meraih medali perunggu.

Charles menuturkan pihaknya memasang target minimal satu medali emas di PON 2020.

"Berdasarkan peta kekuatan itu, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap perjuangan atlet lainnya, kami mengusung target minimal satu medali emas bisa kami bawa pulang. Antara Marcel dan Ade Novia berpeluang medali emas, mereka hanya perlu ditingkatkan lagi kualitasnya untuk bersaing," tutur Charles. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018