Long Apari (Antaranews Kaltim) -  Kampung (desa) Long Penaneh I di Kecamatan Long Apari, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, mengembangkan tanaman kakao rakyat melalui kerja sama dengan Yayasan Pena Buluh dalam melakukan pengeringan dan pemanfaatan limbah kakao.

"Di kampung saya terdapat lima kelompok tani yang sudah melakukan kerja sama dengan YPB (Yayasan Pena Buluh), sementara di kampung lain juga ada. Selain kakao, kerja sama yang kami lakukan juga untuk pengembangan kayu gaharu dan kerajinan tangan," ujar Petinggi Kampung Long Penaneh I Batoq Laga ditemui di Long Apari, Senin.

Lima kelompok tani tersebut sudah terdaftar di Kecamatan Long Apari sehingga secara legalitas sudah mendapat pengakuan hingga tingkat kecamatan.

Sedangkan saat ini, pihaknya mengusahakan agar bisa terdaftar di organisasi perangkat daerah (OPD) untuk tingkat kabupaten sehingga datanya bisa diteruskan ke OPD terkait tingkat provinsi hingga ke pusat.

Menurut ia, kerja sama antara kelompok tani dengan YPB sudah berlangsung sejak dua tahun lalu dan program pendampingan yang dilakukan pun sudah banyak, bahkan sebagian manfaatnya sudah dirasakan masyarakat setempat.

Manfaat yang sudah dirasakan itu di antaranya pengelolaan cangkang kakao yang diolah menjadi pupuk kompos, kemudian masyarakat juga sudah bisa mengolah sampah menjadi pupuk karena sebelumnya sudah mendapat pelatihan.

Begitu pula tentang pendampingan dalam mengembangkan kerajinan tangan skala lokal kampung juga manfaatnya sudah dirasakan, seperti membuat anyaman dari rotan, membuat pewarna batik dari bahan alami, bahkan hingga pembinaan membuat batik pakaian dan tas batik yang sebagian hasilnya sudah dipasarkan.

"Sekarang YPB bersama kelompok tani memanfaatkan mesin pengering kakao, kemudian hasil panen kakao yang sudah kering dijual ke YPB agar petani tidak memikirkan harus dijual kemana produk pertaniannya. Bahkan limbah cangkang kakao yang dulunya dibuang, kini sudah dimanfaatkan sebagai pupuk kompos," ucapnya.

Batoq juga mengatakan bahwa masa tugas YPB di Kecamatan Long Apari tidak mungkin sampai puluhan tahun, sehingga untuk mengantisipasi sebelum masa tugas berakhir, maka dari sejumlah kampung sepakat membentuk Forum Kelompok Tani yang anggotanya merupakan para kelompok tani lintas kampung dalam satu kecamatan.

"Di antara tugas Forum Kelompok Tani adalah tetap menguatkan kapasitas anggota dan terus berinovasi, termasuk mengembangkan kegiatan ekonomi berskala kawasan yang sudah terbentuk agar perekonomian yang sudah disatukan tidak tercerai berai setelah ditingalkan pembinanya," ucap Batoq lagi. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018